
Sungai Eufrat Mulai Mengering, Demam Emas Melanda Raqqa
kornet.co.id – Pada pertengahan hingga awal Agustus 2025, tepian Sungai Eufrat di sekitar Raqqa, Suriah, dipenuhi warga yang berburu “emas” usai permukaan air sungai tersebut menyusut drastis. Warga mendirikan tenda dan menggali dasar sungai, berharap menemukan butiran berkilau yang diyakini sebagai emas mentah. Fenomena luar biasa ini telah mengubah kawasan tepian Eufrat menjadi lokasi “gold rush” instan, mengingatkan pada kisah perburuan emas di masa lalu dan memicu geliat ekonomi mikro di sekitarnya. Tidak ada pengawasan resmi dari pemerintah, dan warga menggunakan alat sederhana seperti sekop dan cangkul.

Hadis Nabi dan Isu Tanda Kiamat
Fenomena “emas” di Sungai Eufrat ini makin ramai diperbincangkan karena adanya hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa kiamat takkan terjadi hingga Sungai Eufrat mengering lalu menyingkap “gunung emas”. Hadis ini juga memperingatkan agar siapa pun yang menyaksikan kemunculannya, jangan sekali-kali mengambil harta tersebut karena akan menimbulkan fitnah besar dan perebutan sengit di antara manusia. Ulama menafsirkan hal ini sebagai simbol ujian dunia, sementara sebagian warga menganggap fenomena di Raqqa sebagai pemenuh nubuat.
Penjelasan Ilmiah dan Skeptisisme Para Ahli
Dilansir kompas.com, Meski semangat warga membara, para ahli geologi bersikap skeptis. Insinyur geologi seperti Khaled al-Shammari menegaskan, penampakan tanah berkilau di dasar Eufrat belum dapat dipastikan sebagai emas. Ciri kilau itu besar kemungkinan berasal dari mineral pirit (pyrit/fool’s gold), yang kerap disangka emas namun tidak bernilai tinggi. Sampai saat ini, belum ada analisis laboratorium atau konfirmasi ilmiah bahwa temuan warga benar-benar emas. Media internasional dan jurnal geologi pun belum memberitakan adanya hasil temuan emas asli di dasar Sungai Eufrat hingga Agustus 2025.
Sungai Eufrat, Sejarah dan Permasalahan Air
Sungai Eufrat merupakan sungai penting yang mengalir di Turki, Suriah, dan Irak—penopang peradaban Mesopotamia ribuan tahun silam. Dalam satu dekade terakhir, sungai ini mengalami penurunan debit air signifikan akibat pembangunan dam, perubahan iklim, serta konsumsi air berlebih. Surutnya air Eufrat menimbulkan krisis lingkungan dan ekonomi, juga mempertegas tantangan geopolitik di wilayah tersebut.
Kesimpulan – Emas, Mitos, dan Kewaspadaan
Fenomena “demam emas” di Sungai Eufrat telah menyoroti perpaduan unik antara realitas sosial-ekonomi, tafsir agama, dan kebenaran ilmiah. Sampai saat ini, belum ada bukti nyata bahwa emas sungguhan muncul di dasar sungai tersebut. Namun, fenomena ini sudah berhasil memantik kembali diskusi soal tanda-tanda kiamat, ujian akhir zaman, serta pentingnya kehati-hatian menghadapi fenomena viral yang belum terbukti kebenarannya secara ilmiah.

