.webp)
Media sosial kembali dihebohkan oleh peristiwa di jalan raya. Kali ini, insiden keributan ojol dan pengendara mobil Brio menjadi viral dan menuai beragam respons. Kejadian itu berlangsung di lampu merah dekat RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (10/9/2025).
Dalam video yang beredar, terlihat pria berjaket ojol terlibat cekcok dengan seorang pengemudi mobil Brio berplat nomor B 1516 TMT. Keributan itu memuncak ketika si pengemudi mobil melayangkan pukulan ke arah driver ojol, meski sang ojol sedang membonceng seorang anak kecil.
Kronologi Keributan OJOL dan Pengendara Brio di lampu merah RSUD Cikaret Cibinong
Berdasarkan unggahan akun Instagram @jabodetabek24info, peristiwa bermula dari perselisihan di jalan. Namun hingga kini, penyebab pasti keributan masih belum jelas.
- Lokasi: Lampu merah dekat RSUD Cibinong, Bogor.
- Waktu: Rabu, 10 September 2025.
- Pelaku: Pengendara mobil Brio plat B 1516 TMT.
- Korban: Driver ojol yang tengah membonceng anak kecil.
Setelah memukul driver ojol, pengendara mobil Brio itu langsung meninggalkan lokasi tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Ojol Tak Berdaya, Anak Kecil Jadi Saksi
Mirisnya, kekerasan itu terjadi saat sang ojol sedang membawa penumpang yang masih anak-anak. Warganet menilai kondisi ini sangat membahayakan karena bisa menimbulkan trauma pada anak yang melihat langsung insiden tersebut.
“Kasihan adik kecil yang dibonceng, pasti ketakutan luar biasa. Semoga segera pulih dari trauma,” tulis salah satu komentar warganet.
Viral di Media Sosial, Warganet Terbelah
Video berdurasi singkat itu langsung menyebar luas dan menimbulkan berbagai komentar. Sebagian besar mengecam tindak kekerasan yang dilakukan pengendara mobil, terutama karena melibatkan anak kecil sebagai saksi.
Namun, ada pula warganet yang meminta publik untuk tidak buru-buru menghakimi tanpa mengetahui kronologi lengkap.
Beberapa komentar yang ramai dibicarakan:
- “Harus tau latar belakangnya dulu kenapa pemobil sampai segitunya,” ujar akun @bayuxxx.
- “Kepikiran adik yang dibonceng. Ya Allah, pasti trauma banget. Plis ojolnya segera lapor polisi,” tulis akun @cindyxxx.
- “Kalau ojol tidak salah biasanya dia bakal nyolot. Sepertinya ojol juga ada kesalahan, tapi bagaimanapun, pemukulan tidak bisa dibenarkan,” kata akun @adaaxxx.
Perspektif Hukum: Kekerasan di Jalan Tak Bisa Ditoleransi
Ahli hukum menilai, apa pun pemicunya, tindakan pemukulan di jalan raya masuk kategori penganiayaan. Korban berhak melapor ke polisi agar kasus ini diproses secara hukum.
Menurut KUHP Pasal 351, penganiayaan dapat diancam hukuman pidana, apalagi jika dilakukan di ruang publik dan berpotensi membahayakan orang lain. Dalam kasus ini, faktor adanya anak kecil semakin memperberat kecaman publik.
Budaya Emosi di Jalan Raya
Keributan seperti ini bukan kali pertama terjadi. Fenomena road rage atau ledakan emosi di jalan raya sering kali menjadi pemicu perkelahian. Biasanya, faktor pemicu bisa beragam:
- Senggolan kecil antara kendaraan.
- Saling serobot jalur di persimpangan.
- Perasaan tersinggung karena klakson atau gestur.
Psikolog lalu lintas menyebut bahwa masyarakat Indonesia masih kurang dalam budaya tertib berlalu lintas dan manajemen emosi. Akibatnya, konflik kecil mudah berubah menjadi tindak kekerasan.
Pengendara Mobil Brio Jadi Sorotan, Citra Pengendara Ikut Terseret
Tidak sedikit warganet melabeli pengemudi mobil Brio dengan stereotip ugal-ugalan di jalan, meski tentu tidak semua pemilik mobil tersebut bersikap sama.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana insiden individu dapat memengaruhi citra komunitas pengguna kendaraan tertentu di mata publik.
Harapan Publik: Proses Hukum dan Edukasi
Banyak pihak berharap kasus ini segera ditangani secara hukum agar tidak menimbulkan spekulasi liar. Selain itu, edukasi tentang keselamatan berkendara dan pentingnya menahan emosi di jalan perlu terus digencarkan.
Hal-hal yang diharapkan publik antara lain:
- Polisi segera menyelidiki dan mencari pengemudi mobil Brio.
- Driver ojol berani melapor agar mendapatkan perlindungan hukum.
- Edukasi publik tentang pentingnya defensive driving dan etika di jalan raya.
- Perlindungan ekstra bagi penumpang anak agar tidak menjadi korban trauma.
Penutup
Kasus Heboh!! Keributan OJOL dan Pengendara mobil Brio Jadi Sorotan! menunjukkan betapa rentannya keamanan di jalan raya jika emosi tidak terkendali. Tindakan kekerasan, apalagi di ruang publik dan melibatkan anak kecil sebagai saksi, jelas tidak bisa ditoleransi.
Masyarakat berharap kasus ini segera terungkap secara terang benderang, pelaku dihukum sesuai aturan, dan peristiwa serupa tidak lagi terjadi. Pada akhirnya, keselamatan dan etika di jalan harus menjadi prioritas utama setiap pengguna kendaraan.

