
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja mengesahkan resolusi penting yang mendukung solusi dua negara bagi konflik Israel–Palestina. Resolusi tidak mengikat ini juga membuka jalan agar Palestina merdeka, dan memutus rantai genosida, dan pembunuhan masal yang dibuat oleh pihak israel .
Dalam pemungutan suara yang digelar pada Jumat (12/9), sebanyak 142 negara memberikan dukungan penuh terhadap resolusi tersebut. Hasil ini menunjukkan mayoritas anggota PBB sepakat bahwa jalan damai dan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka harus menjadi prioritas global.
Resolusi ini juga terkait dengan Deklarasi New York, yang menekankan pentingnya penyelesaian damai konflik Palestina serta implementasi nyata dari solusi dua negara.
10 Negara Tolak Palestina Merdeka
Meski mayoritas negara mendukung, ada 10 negara yang secara tegas menolak Palestina merdeka. Penolakan tersebut menimbulkan sorotan dunia internasional, terutama karena di dalamnya terdapat Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Baca juga: Israel Bombardir Kamp Pengungsi Gaza, 23 Orang Tewas
Israel menilai resolusi ini tidak adil dan hanya menguntungkan Hamas. Sementara itu, Amerika Serikat tetap mempertahankan sikap pro-Israel dengan alasan keamanan kawasan.
Selain dua negara tersebut, ada juga negara lain yang menolak Palestina merdeka, baik dari kawasan Amerika Latin, Eropa, maupun Oseania. Berikut daftarnya:
Daftar 10 Negara yang Menolak Resolusi PBB
- Israel
- Amerika Serikat
- Argentina
- Hungaria
- Papua Nugini
- Micronesia
- Paraguay
- Palau
- Tonga
- Nauru
Keputusan dari negara-negara ini menuai kritik karena dianggap menghambat proses perdamaian yang sudah lama diupayakan.
Negara-Negara yang Memilih Abstain
Selain penolakan Palestina merdeka, terdapat 12 negara yang abstain alias tidak menyatakan dukungan maupun penolakan. Sikap ini biasanya dilatarbelakangi oleh pertimbangan diplomatik atau tekanan politik regional.
Daftar 12 Negara yang Abstain
- Albania
- Kamerun
- Ceko
- Ekuador
- Ethiopia
- Fiji
- Guatemala
- Samoa
- Sudan Selatan
- Kongo
- Makedonia Utara
- Moldova
Dengan sikap abstain, negara-negara tersebut tidak memberikan dukungan penuh bagi Palestina, tetapi juga tidak menolak secara terbuka.
Latar Belakang Penolakan: Faktor Politik & Kepentingan
Penolakan dari 10 negara yang menolak Palestina merdeka bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi keputusan tersebut, antara lain:
- Aliansi Politik: Amerika Serikat dan Israel memiliki hubungan erat, sehingga penolakan Washington hampir bisa dipastikan.
- Kepentingan Regional: Negara-negara kecil di Oseania, seperti Palau, Tonga, dan Nauru, sering mengikuti kebijakan luar negeri AS karena dukungan ekonomi dan keamanan.
- Pertimbangan Ideologis: Hungaria, misalnya, menolak dengan alasan stabilitas Eropa dan hubungan bilateral dengan Israel.
- Faktor Geopolitik: Beberapa negara Amerika Selatan seperti Argentina dan Paraguay juga memilih menolak Palestina merdeka karena faktor politik domestik dan hubungan dengan Barat.
Dukungan Kuat dari Prancis & Arab Saudi
Dilansir dari CNN Indonesia, Resolusi ini sendiri diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi, dua negara dengan pengaruh besar di kancah internasional. Prancis mewakili suara Eropa yang mendorong perdamaian melalui diplomasi, sedangkan Arab Saudi menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina sebagai bagian dari solidaritas dunia Islam.
Langkah keduanya diapresiasi banyak pihak karena memperlihatkan sinergi lintas kawasan dalam mendorong solusi dua negara.
Reaksi Israel: Tolak Negara Palestina
Beberapa jam sebelum resolusi disahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah menegaskan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina. Netanyahu beralasan bahwa hal tersebut akan mengancam keamanan Israel dan justru memperkuat kelompok bersenjata di Gaza.
Sikap keras Israel semakin menegaskan bahwa upaya diplomasi di PBB akan menghadapi tantangan besar dalam implementasinya.
Isi Penting Resolusi
Resolusi Majelis Umum PBB bukan hanya tentang pengakuan Palestina merdeka, tetapi juga memuat poin-poin penting lainnya, antara lain:
- Mendesak Otoritas Palestina (PA) untuk segera membentuk pemerintahan transisi setelah gencatan senjata.
- Mengecam serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza.
- Menyebut pengepungan dan kelaparan yang terjadi di Gaza sebagai bencana kemanusiaan.
- Menyerukan solusi damai yang berkelanjutan melalui negosiasi internasional.
Dampak & Prospek ke Depan
Keputusan Majelis Umum PBB ini memang tidak bersifat mengikat secara hukum, namun memiliki nilai simbolis yang sangat kuat. Dukungan dari 142 negara menunjukkan bahwa mayoritas dunia mendukung Palestina merdeka sebagai solusi permanen konflik.
Namun, penolakan dari 10 negara termasuk AS dan Israel menjadi tantangan besar. Dukungan internasional mungkin semakin luas, tetapi tanpa persetujuan pihak yang terlibat langsung dalam konflik, implementasi solusi dua negara masih jauh dari kenyataan.
Kesimpulan
Resolusi PBB terbaru memperlihatkan betapa besar dukungan dunia terhadap kemerdekaan Palestina. Meski demikian, keberadaan 10 negara yang menolak Palestina merdeka, termasuk Amerika Serikat dan Israel, tetap menjadi hambatan diplomasi global.
Selama kepentingan politik, ekonomi, dan keamanan masih mendominasi, perjuangan Palestina untuk meraih pengakuan penuh sebagai negara merdeka akan terus menghadapi jalan terjal.

