
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya resmi menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik (Dirtek) PSSI. Keputusan ini menjadi sorotan besar di dunia sepak bola nasional, sebab Zwiers dinilai memiliki kombinasi pengalaman internasional, komitmen penuh, dan filosofi kepelatihan yang sejalan dengan visi PSSI.
Erick menjelaskan bahwa penunjukan ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa, melainkan melalui pertimbangan matang. Ada tiga faktor utama yang menjadi dasar: rekam jejak, komitmen, dan filosofi membangun sepak bola.
Pertimbangan Erick Thohir: Tiga Pilar Penilaian
Dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan ini didasari penilaian objektif.
- Track Record Internasional
- Alexander Zwiers telah menorehkan pengalaman panjang di berbagai negara, baik di Eropa maupun Asia.
- Ia pernah bekerja di Belanda, Irlandia Utara, Qatar, Arab Saudi, Meksiko, Kazakhstan, China, Uni Emirat Arab, hingga Yordania.
- Komitmen Tinggi
- Erick menyebut bahwa Zwiers sepakat untuk berkontrak jangka panjang, yakni empat tahun.
- Tak hanya itu, pria asal Belanda ini juga bersedia menetap di Indonesia selama masa kerjanya, menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem sepak bola Tanah Air.
- Filosofi Kebersamaan
- Zwiers meyakini bahwa membangun sepak bola tidak bisa hanya mengandalkan individu, melainkan harus berbasis sistem.
- Filosofi inilah yang dianggap cocok dengan visi PSSI untuk menciptakan fondasi sepak bola yang berkelanjutan.
Latar Belakang Alexander Zwiers

Pria asal Belanda ini bukanlah sosok baru di dunia sepak bola. Kariernya dimulai sebagai pelatih di klub SC Cambuur dan FC Groningen. Setelah itu, ia merambah ke berbagai peran strategis di level akademi maupun tim senior.
Beberapa catatan penting dalam perjalanan kariernya:
- Qatar Football Association: melatih tim muda, ikut membangun generasi pesepak bola Qatar.
- Al Ahli Jeddah & Al Gharafa: berkontribusi dalam pengembangan talenta lokal di Timur Tengah.
- Chivas Guadalajara (Meksiko): bekerja sama dengan legenda dunia Johan Cruyff dalam proyek pembinaan klub.
Dengan rekam jejak tersebut, Zwiers bukan hanya dikenal sebagai pelatih, tetapi juga sebagai arsitek pengembangan sepak bola usia muda.
Komitmen Tinggal di Indonesia

Salah satu hal yang disorot Erick Thohir adalah kesediaan Zwiers untuk benar-benar tinggal di Indonesia. Hal ini bukan sekadar simbol, tetapi menunjukkan kesungguhan dalam memahami kultur, dinamika, dan potensi sepak bola lokal.
Dilansir dari CNN Indonesia, Alex bukan hanya datang, melatih, lalu pulang. Ia akan hidup di sini, beradaptasi, dan membangun sistem bersama-sama,” ujar Erick.
Filosofi: Membangun dengan Sistem, Bukan Individu
Filosofi Zwiers dianggap sejalan dengan arah pembenahan PSSI saat ini. Baginya, kesuksesan sepak bola tidak boleh bergantung pada satu sosok saja. Sistem yang kokoh, kerja kolektif, dan kesinambungan menjadi kunci.
Hal ini juga selaras dengan upaya PSSI membangun ekosistem sepak bola yang menyeluruh, mulai dari pembinaan usia dini, pembentukan akademi, hingga peningkatan kompetisi profesional.
Harapan PSSI dengan Penunjukan Ini
Dengan pengalaman Zwiers, Erick berharap ada terobosan nyata dalam beberapa aspek penting:
- Pembinaan Usia Muda: mencetak talenta lokal yang siap bersaing di level internasional.
- Akademi Sepak Bola: membangun sistem pembinaan yang konsisten, bukan sporadis.
- Kualitas Pelatih Lokal: transfer ilmu dari Zwiers ke pelatih Indonesia agar tercipta kesinambungan.
- Peningkatan Prestasi Timnas: mendukung strategi jangka panjang untuk tim nasional.
Reaksi Publik dan Tantangan ke Depan

Publik menyambut positif langkah Erick Thohir tunjuk Alexander Zwiers Dirtek PSSI. Banyak yang menilai ini sebagai langkah strategis, meski tidak sedikit pula yang menuntut hasil nyata dalam waktu singkat.
Tantangan terbesar adalah bagaimana Zwiers bisa mengadaptasi pengalamannya di luar negeri dengan kondisi unik sepak bola Indonesia. Mulai dari infrastruktur, budaya kompetisi, hingga tata kelola klub menjadi ujian nyata yang harus dihadapi.
Penutup
Keputusan Erick Thohir tunjuk Alexander Zwiers Dirtek PSSI menandai babak baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia. Dengan bekal pengalaman global, komitmen tinggal di Tanah Air, serta filosofi berbasis sistem, diharapkan Zwiers mampu membawa perubahan signifikan.
Namun, perjalanan ini tidak akan mudah. Dibutuhkan dukungan penuh dari seluruh elemen sepak bola Indonesia dari federasi, klub, pemain, hingga suporter agar visi besar membangun sepak bola berkelas dunia bisa benar-benar terwujud.

