
Demo panas di DPRD Jabar! Motor dan rumah terbakar dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung. Ribuan massa dari mahasiswa, pengemudi ojek online (ojol), hingga masyarakat umum berkumpul menyuarakan tuntutan. Namun, suasana yang awalnya berjalan dengan orasi berubah menjadi ricuh ketika massa berusaha merangsek masuk ke area gedung.
Aksi pembakaran ban di dekat gerbang DPRD semakin memanaskan situasi. Bahkan, satu unit motor yang belum diketahui pemiliknya dibakar tepat di tengah Jalan Diponegoro, menambah kepanikan warga sekitar. Tak berhenti di situ, massa juga melempari aparat dengan batu dan bom molotov.
Rumah Aset Negara Ikut Dibakar

Salah satu insiden paling disorot dalam demo panas di DPRD Jabar adalah pembakaran rumah yang berada di seberang gedung dewan. Belakangan terungkap bahwa rumah tersebut merupakan aset negara milik MPR RI.
Bangunan itu, yang pernah digunakan sebagai rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat pada era Gubernur Nuriana, rusak parah setelah bagian depannya terkena lemparan molotov. Api merembet cepat hingga menghanguskan sebagian besar bangunan.
Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar, Akhmad Taufiqurrahman, membenarkan, “Itu aset bangunan MPR RI,” ujarnya.
Kondisi Pagi Hari Pasca-Kerusuhan
Sehari setelah kerusuhan, kondisi di sekitar Gedung DPRD Jabar masih memprihatinkan. Dari pantauan Sabtu (30/8/2025), sisa kebakaran terlihat jelas di sepanjang Jalan Diponegoro, Trunojoyo, hingga Ir. H. Djuanda.
Beberapa bangunan yang rusak dan terbakar meliputi:
- Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat
- Wisma MPR RI
- Rumah tinggal di samping Bank Mandiri Taspen
- Rumah Makan Sambara
- Kantor Bank ICBC
- Videotron di sekitar lokasi
Di depan pintu masuk DPRD, tampak kerangka mobil terbakar dan puing papan reklame. Pecahan kaca jendela menghiasi sisi gedung, sementara pos polisi lalu lintas di dekat lokasi ikut dilalap api.
Meskipun kerusuhan baru terjadi sehari sebelumnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi sudah kembali lancar. Warga terlihat berolahraga, bersepeda, hingga mengambil foto kondisi pasca-kerusuhan.
Massa Lempar Batu dan Molotov

Ricuhnya demo di DPRD Jabar dipicu aksi pelemparan batu, petasan, hingga bom molotov oleh peserta aksi. Suara letupan petasan terdengar beberapa kali, bersahutan dengan tembakan gas air mata dari aparat yang berupaya membubarkan massa.
Salah seorang perwakilan ojol bernama Hedi (50) menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap rekan mereka yang meninggal akibat terlindas mobil Brimob saat pembubaran demo di Jakarta.
“Jadi aksi kali ini ojol bersatu dengan mahasiswa. Kami hanya ingin keadilan untuk ke depannya. Tuntutan kami sederhana: meminta keadilan,” ujar Hedi.
Kerusakan Meluas ke Fasilitas Publik dan Swasta

Kerusuhan tak hanya merusak gedung pemerintahan. Beberapa fasilitas publik dan swasta juga terdampak:
- Rumah Makan Sambara di persimpangan Diponegoro–Trunojoyo ikut terbakar.
- Bank ICBC dan videotron di Jalan Sulanjana rusak akibat api.
- Trotoar di sekitar lokasi penuh batu berserakan dan sisa kebakaran.
Petugas kebersihan pun langsung diturunkan untuk membersihkan area agar lalu lintas tidak terganggu lebih lanjut.
Faktor Pemicu Kerusuhan
Demo panas di DPRD Jabar! Motor dan rumah terbakar ini tak lepas dari peristiwa tragis di Jakarta sehari sebelumnya. Seorang pengemudi ojol meninggal setelah terlindas mobil Brimob saat pembubaran aksi. Tragedi tersebut memicu gelombang solidaritas dari ojol di berbagai daerah, termasuk Bandung.
Gabungan massa dari ojol dan mahasiswa kemudian bergerak ke Gedung DPRD Jawa Barat. Namun, situasi berubah tak terkendali akibat bentrokan dengan aparat.
Upaya Pemulihan dan Tindakan Lanjut
Pasca-kerusuhan, aparat bersama pemerintah daerah berkoordinasi untuk memulihkan kondisi. Polisi mulai mengidentifikasi pelaku perusakan dan pembakaran. Sementara itu, sejumlah pihak menyerukan agar aksi massa ke depan tetap damai tanpa merusak fasilitas umum.
Pengamat sosial menilai bahwa solidaritas sah-sah saja, namun aksi anarkis hanya akan merugikan masyarakat luas. Kerugian materiil akibat kerusuhan ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah, termasuk kerusakan gedung DPRD, rumah dinas MPR, kendaraan, dan fasilitas swasta.
Kesimpulan
Kericuhan dalam demo panas di DPRD Jabar! Motor dan rumah terbakar menjadi catatan penting bahwa aspirasi masyarakat perlu disampaikan secara damai. Tuntutan keadilan memang harus diperjuangkan, tetapi jika diwarnai aksi destruktif, justru akan merugikan banyak pihak.
Peristiwa ini menjadi pengingat agar solidaritas sosial tetap dijaga dengan cara-cara bermartabat, bukan melalui kekerasan. Pemerintah pun diharapkan membuka ruang dialog lebih luas agar aspirasi masyarakat bisa tersampaikan tanpa harus berujung pada kerusuhan.

