
Penayangan Preview The Conjuring: Last Rites Raup Rp85 Juta! Angka fantastis ini berhasil dicatat hanya dalam satu malam pemutaran terbatas dan langsung menorehkan rekor di industri film horor. Warner Bros. bersama New Line Cinema patut berbangga karena karya terbaru mereka berhasil menggebrak pasar sebelum resmi tayang luas.
Hanya dari pemutaran terbatas pada Kamis (4/9/2025), film ini meraih pendapatan sekitar 8,5 juta dolar AS atau setara Rp127,5 miliar. Dalam hitungan kurs, angka itu diperkirakan mencapai Rp85 juta per menit pemutaran preview—itulah kenapa capaian ini jadi sorotan besar.
Tak hanya mencetak sejarah di waralaba The Conjuring: Last Rites, prestasi ini juga menjadi pendapatan preview terbesar untuk film horor sepanjang tahun 2025.
Rekor Box Office Preview
.webp)
Warner Bros. awalnya hanya menargetkan pembukaan konservatif sebesar 35 juta dolar AS untuk akhir pekan perdana. Namun dengan capaian preview setinggi itu, para analis kini optimistis The Conjuring: Last Rites bisa dengan mudah menembus angka 50 juta dolar AS.
Fakta ini jelas menunjukkan tingginya antusiasme penonton global terhadap penutup saga Ed dan Lorraine Warren. Franchise yang sudah lebih dari satu dekade menemani pecinta horor ini seakan menemukan momentum terbaiknya menjelang akhir.
Perbandingan dengan Film Conjuring Sebelumnya
Sebagai gambaran, film pertama The Conjuring (2013) hanya meraih 3,3 juta dolar dari preview. The Conjuring II (2016) sedikit lebih tinggi dengan 3,4 juta dolar. Sementara The Devil Made Me Do It (2021) yang tayang di masa pandemi, mencatat sekitar 3 juta dolar saja.
Dengan kata lain, The Conjuring: Last Rites berhasil melampaui semua pendahulunya lebih dari dua kali lipat. Ini membuktikan bahwa meski dunia perfilman dihantam streaming dan pandemi, daya tarik The Conjuring masih belum pudar.
Sinopsis Singkat Last Rites

Film keempat sekaligus penutup saga utama ini disutradarai Michael Chaves. Ceritanya mengambil latar tahun 1986, tentang sebuah keluarga di Pennsylvania yang mengalami teror mengerikan dari roh jahat.
Patrick Wilson dan Vera Farmiga kembali memerankan pasangan ikonik Ed dan Lorraine Warren. Kali ini mereka didampingi bintang baru seperti Mia Tomlinson, Ben Hardy, hingga Rebecca Calder.
Film ini tak hanya menghadirkan jumpscare, tapi juga menggali sisi emosional keluarga Warren, terutama hubungan mereka dengan putri semata wayang, Judy. Plot juga memperkenalkan tokoh Tony yang disebut-sebut akan meneruskan estafet kisah horor berikutnya.
Review film The Conjuring: Last Rites
Sejumlah kritikus menilai The Conjuring: Last Rites berhasil mengembalikan nuansa horor klasik seperti film pertamanya. Atmosfer 80-an yang dibangun sinematografer Eli Born membuat kengerian terasa autentik.
Banyak penonton memuji peningkatan kualitas jumpscare Michael Chaves yang dinilai lebih matang dibanding film sebelumnya. Beberapa adegan bahkan disebut sebagai salah satu momen paling menyeramkan di sepanjang waralaba.
Yang menarik, film ini juga berhasil menyeimbangkan elemen teror dengan drama keluarga. Kisah Smurl Family yang didera teror bertahun-tahun memberi ruang bagi penonton untuk benar-benar peduli pada karakter, bukan hanya sekadar menunggu kejutan hantu.
Masa Depan Franchise Conjuring

Meskipun subtitel The Conjuring: Last Rites menandakan akhir, banyak pengamat yakin semesta Conjuring masih akan berlanjut. Warner Bros. tentu tidak akan begitu saja melepaskan waralaba bernilai lebih dari 2 miliar dolar AS ini.
Apalagi film ini telah menyiapkan generasi baru lewat karakter Judy dan Tony. Besar kemungkinan mereka akan melanjutkan kisah pertarungan melawan iblis dalam spin-off atau sekuel terpisah.
Sebagaimana yang sudah terbukti, Hollywood jarang benar-benar mengakhiri kisah yang masih potensial. Karena itu, The Conjuring: Last Rites mungkin memang menjadi perpisahan bagi Ed dan Lorraine, namun bukan berarti menutup pintu bagi semesta horor ini.
Dengan capaian fantastis di hari pertama, Penayangan Preview The Conjuring: Last Rites Raup Rp85 Juta! benar-benar menjadi tonggak sejarah baru di box office horor 2025. Tak hanya mengalahkan pendapatan pendahulunya, film ini juga berhasil menghidupkan kembali gairah horor di layar lebar.
Bagi para penggemar, ini adalah penutup saga Warren yang emosional sekaligus menyeramkan. Namun bagi Warner Bros, ini mungkin hanyalah awal dari babak baru semesta The Conjuring.
Satu hal yang pasti, film ini sudah menegaskan posisinya sebagai salah satu waralaba horor paling sukses sepanjang masa.

