.webp)
Kejadian mengejutkan datang dari Madiun, Jawa Timur. Sejoli diamankan Satpol PP karena bertingkah di halaman masjid pada Senin pagi (8/9/2025). Pasangan muda berinisial AN dan IS itu kepergok tengah berbuat mesum di dalam sebuah mobil yang diparkir di halaman Masjid Quba, Caruban, Madiun.
Awalnya, seorang satpam masjid curiga melihat sebuah mobil yang terlalu lama terparkir di area ibadah. Saat diperiksa, dugaan itu terbukti benar: di dalam mobil, sejoli tersebut nyaris melakukan hubungan intim.
Satpam Masjid Jadi Saksi Pertama
Kronologi bermula sekitar pukul 08.30 WIB ketika mobil pasangan itu masuk ke halaman masjid. Setengah jam kemudian, satpam merasa janggal karena kendaraan tak kunjung bergerak.
“Salah satu satpam curiga dan mendatangi mobil itu. Saat dilihat, memang mereka melakukan tindakan tidak senonoh,” kata Kabid PPHD Satpol PP Madiun, Danny Yudi Satriawan.
Ketika dipergoki, sejoli tersebut panik. Sang pria bahkan sudah melepas celana dalam. Dalam situasi kacau itu, tangan satpam sempat terjepit jendela karena pelaku buru-buru menutup kaca mobil. Teriakan satpam menarik perhatian warga sekitar yang langsung berdatangan.
Diamankan Satpol PP

Mendapati kejadian memalukan itu, petugas Satpol PP bergerak cepat. Sejoli diamankan ke kantor Satpol PP Madiun untuk dimintai keterangan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelaku laki-laki masih berstatus pelajar berseragam sekolah, sementara pasangannya diduga seorang mahasiswi. Fakta ini membuat kasus tersebut menjadi sorotan karena melibatkan remaja usia muda.
Pengakuan Mengejutkan
Dalam interogasi awal, keduanya mengaku baru pertama kali melakukan tindakan tak pantas itu. Meski demikian, petugas tetap menilai perbuatan mereka sangat meresahkan.
“Pengakuan mereka, baru sekali itu melakukan. Kami langsung memanggil orang tua masing-masing untuk dilakukan pembinaan,” ujar Danny.
Karena ada yang masih di bawah umur, kasus ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Satpol PP memilih menyelesaikan perkara dengan pendekatan kekeluargaan.
Reaksi Warga Sekitar
Peristiwa sejoli diamankan Satpol PP karena bertingkah di halaman masjid sontak menimbulkan kehebohan. Warga mengaku geram lantaran rumah ibadah yang seharusnya dijaga kesuciannya justru dijadikan tempat untuk hal-hal tak senonoh.
Banyak masyarakat yang menyayangkan sikap kedua remaja itu. Selain melanggar norma agama dan sosial, tindakan mereka juga berpotensi merusak masa depan sendiri.
Pesan Satpol PP: Jangan Salah Gunakan Ruang Publik
Dilansir dari detik.com, Satpol PP Madiun menegaskan bahwa tempat umum, terlebih masjid, tidak boleh digunakan untuk aktivitas yang melanggar norma kesusilaan. Pihaknya juga mengimbau masyarakat, terutama kalangan muda, untuk lebih bijak dalam berperilaku.
Beberapa poin yang ditekankan petugas:
- Masjid adalah tempat ibadah yang harus dijaga kesuciannya.
- Ruang publik bukan area privasi, sehingga perbuatan asusila akan cepat terpantau.
- Orang tua perlu meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak remaja.
- Generasi muda harus diarahkan pada kegiatan positif, bukan perilaku menyimpang.
Pendidikan Moral Jadi Sorotan

Kasus ini juga menyinggung soal pentingnya pendidikan moral. Para pakar menilai bahwa generasi muda memerlukan bimbingan intensif, baik dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Fenomena remaja yang mencari pelarian dengan tindakan tak pantas sering kali berakar dari:
- Kurangnya komunikasi dengan orang tua.
- Pengaruh pergaulan bebas dan media sosial.
- Minimnya pendidikan agama dan karakter.
- Kurang pengawasan di ruang publik.
Penyelesaian dengan Pendekatan Keluarga
Setelah melalui mediasi, Satpol PP menyerahkan kedua remaja tersebut kembali kepada orang tua masing-masing. Harapannya, keluarga bisa memberikan pembinaan lebih mendalam agar kejadian serupa tidak terulang.
Danny menegaskan bahwa hukuman sosial sudah cukup berat bagi mereka. Nama baik yang tercoreng, rasa malu di hadapan masyarakat, dan teguran keras dari pihak berwenang menjadi pelajaran berharga.
Kasus sejoli diamankan Satpol PP karena bertingkah di halaman masjid ini menjadi peringatan keras bagi generasi muda agar lebih berhati-hati dalam bersikap. Apa yang awalnya dianggap “kenakalan remaja” bisa berbuntut panjang, bahkan merusak masa depan.
Satpol PP mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menyerahkan tanggung jawab kepada aparat, melainkan juga aktif dalam pendidikan moral dan pengawasan remaja. Masjid, sebagai simbol suci, sudah sepatutnya dijaga dari tindakan yang tidak pantas.
Dengan demikian, insiden ini diharapkan menjadi pelajaran bersama bagi semua pihak untuk lebih menjaga diri, menghormati ruang publik, serta mengutamakan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

