
Kasus Kacab Bank BRI, Ilham Pradipta (37), memasuki babak baru setelah muncul dugaan keterlibatan seorang oknum prajurit TNI AD berinisial F. TNI memastikan tidak akan menutup mata dan siap memproses jika terbukti bersalah.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa institusi militer selalu konsisten menegakkan hukum, termasuk jika ada anggotanya yang diduga kuat terlibat tindak pidana berat.
“TNI berkomitmen, siapa pun prajurit yang terbukti melanggar hukum akan diproses tegas sesuai aturan yang berlaku. Apalagi jika terkait kasus berat seperti pembunuhan,” ujar Freddy, Kamis (11/9/2025).
Prajurit F dalam Pemeriksaan Pomdam Jaya
Keterlibatan prajurit F dalam kasus Kacab Bank BRI ini sebelumnya juga diakui oleh Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus. Menurutnya, saat ini yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan intensif di Pomdam Jaya.
“Betul, yang bersangkutan sedang kita periksa,” kata Donny, Rabu (10/9/2025).
Pernyataan ini sekaligus menegaskan keseriusan TNI dalam menangani kasus yang melibatkan anggotanya, agar proses hukum berjalan transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Kronologi Kasus Penculikan dan Pembunuhan

Kasus Kacab Bank BRI yang menyedot perhatian publik ini bermula pada 20 Agustus 2025. Saat itu, Ilham Pradipta diculik secara paksa dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sehari kemudian, pada 21 Agustus, jasad Ilham ditemukan di semak-semak kawasan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisinya mengenaskan dengan wajah, tangan, dan kaki terikat lakban hitam.
Dilansir dari detik.com, Polisi masih mendalami motif utama pembunuhan Kacab Bank tersebut, namun dugaan keterlibatan banyak pihak membuat kasus ini semakin kompleks.
Kesaksian Tersangka: Ada Perintah dari Oknum F

Salah satu tersangka penculikan, Eras Musuwalo, menyebut adanya perintah dari oknum TNI berinisial F. Hal ini diungkapkan kuasa hukumnya, Adrianus Agau, saat mendampingi pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
“Klien saya diperintahkan oleh seseorang berinisial F untuk menjemput korban dengan cara paksa dari supermarket di Jakarta Timur,” ungkap Adrianus, Selasa (26/8/2025).
Setelah korban diserahkan, para penculik diminta kembali lagi untuk mengantar pulang. Namun saat itu, mereka mendapati Ilham sudah tidak bernyawa.
Menurut Adrianus, para tersangka penculik Kacab Bank berada dalam tekanan dan hanya menjalankan perintah, termasuk ketika diminta membuang jenazah korban.
Siapa Dalang Sebenarnya?
Penyelidikan kepolisian menemukan bahwa aksi penculikan dan pembunuhan ini didalangi oleh dua sosok sipil, yakni:
- Dwi Hartono, pengusaha bimbingan belajar online
- Ken, rekan bisnisnya
Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, tim gabungan Subdit Jatanras dan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap 15 tersangka sipil lain yang terbagi dalam kelompok penculik, eksekutor, dan kaki tangan.
Namun, hingga kini motif utama para dalang menghabisi nyawa Ilham masih menjadi misteri. Publik mendesak agar kepolisian segera mengungkap latar belakang sebenarnya kasus ini.
Komitmen TNI: Transparansi dan Penegakan Hukum
Kasus Kacab Bank BRI ini kembali memunculkan pertanyaan publik tentang integritas aparat ketika oknum prajurit disebut-sebut terlibat. Menanggapi hal tersebut, Brigjen Freddy Ardianzah menegaskan bahwa TNI tidak akan melindungi siapa pun yang melanggar hukum.
“TNI selalu serius menanggapi setiap dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan prajurit. Jika terbukti bersalah, akan diproses tanpa kompromi,” tegas Freddy.
Sikap ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan publik bahwa hukum berlaku sama bagi semua orang, baik sipil maupun militer.
Dampak Sosial dan Kepercayaan Publik
Kasus TNI Siap Proses Prajurit Diduga Terlibat Kasus Kacab Bank menimbulkan kehebohan karena melibatkan perwira bank dan diduga menyeret oknum aparat. Beberapa dampak sosial yang muncul:
- Rasa takut masyarakat – Kasus penculikan di ruang publik menimbulkan kekhawatiran akan keamanan.
- Kredibilitas aparat dipertaruhkan – Dugaan keterlibatan oknum TNI menjadi sorotan besar karena menyangkut citra institusi.
- Tuntutan keadilan – Keluarga korban dan masyarakat luas menuntut proses hukum yang terbuka dan adil.
- Pentingnya sinergi TNI–Polri – Kasus ini menegaskan perlunya koordinasi antar lembaga untuk memastikan tidak ada hambatan dalam penegakan hukum.
Penutup
Kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank Ilham Pradipta menyingkap jaringan kriminal yang rumit, melibatkan banyak pihak, termasuk dugaan seorang prajurit TNI AD. Dengan sikap tegas TNI siap proses prajurit diduga terlibat kasus Kacab Bank, diharapkan hukum dapat ditegakkan tanpa pandang bulu.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bahwa hukum harus berdiri di atas segalanya, dan setiap pelanggaran harus diusut tuntas agar keadilan benar-benar terwujud.

