.jpg)
Publik sempat dihebohkan dengan kabar perselisihan antara pesulap sekaligus presenter Uya Kuya & Sherina Munaf. Perkara ini berawal dari penyelamatan sejumlah kucing milik Uya setelah peristiwa penjarahan. Kucing-kucing tersebut ditemukan berada dalam penguasaan Sherina, yang menurut pengacaranya, hanya bertindak atas dasar rasa kemanusiaan.
Setelah sempat menimbulkan perbincangan hangat di media sosial, kasus ini akhirnya mendapat titik terang. Melalui proses mediasi di Polres Metro Jakarta Timur, kedua belah pihak memutuskan untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai.
Uya Kuya & Sherina Munaf Sepakat Damai soal Kasus Kucing
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, menjelaskan bahwa polisi memfasilitasi mediasi dengan semangat kekeluargaan. Menurutnya, baik Uya maupun Sherina memiliki niat baik untuk menyelesaikan masalah tanpa memperkeruh keadaan.
“Alhamdulillah, setelah klarifikasi, kedua belah pihak menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi. Dari hasil mediasi, mereka sepakat menyelesaikan masalah dengan musyawarah kekeluargaan,” ujar Alfian.
Polisi juga mengapresiasi sikap keduanya yang akhirnya memilih jalan damai. Langkah ini dianggap penting agar polemik tidak semakin melebar di ruang publik.
Klarifikasi dari Pihak Sherina Munaf

Kuasa hukum Sherina, Adit, menegaskan bahwa kliennya tidak pernah memiliki niat buruk. Tindakan Sherina murni dilatarbelakangi keinginan menolong kucing yang dianggap membutuhkan perlindungan.
Diketahui bahwa Sherina Munaf turut menyelamatkan sejumlah kucing yang sempat dijarah oleh massa dari rumah Uya Kuya pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Penjarahan tersebut merupakan buntut dari kemarahan rakyat terkait kenaikan tunjangan gaji anggota DPR RI, yang dinilai timpang dengan kondisi perekonomian banyak masyarakat saat ini.
“Tidak ada niatan jahat dari Sherina maupun Indira. Semua semata-mata karena rasa kemanusiaan,” jelas Adit.
Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa Sherina ingin mengambil alih kucing-kucing tersebut untuk kepentingan pribadi.
Penjelasan dari Uya Kuya

Di sisi lain, Uya Kuya menuturkan bahwa sejak awal ia hanya ingin memastikan keberadaan kucing-kucing kesayangannya. Ia menyebut masih ada tiga ekor yang belum kembali, yaitu Miss America, Ken, dan Sora.
Uya yang baru pulang dari Jember langsung dipanggil penyidik untuk melakukan klarifikasi.
“Setelah turun dari bandara, saya langsung ditelepon diminta hadir ke Mapolres. Saya hadir untuk memberikan keterangan soal jumlah kucing yang hilang,” kata Uya.
Dilansir dari grid.id, Awalnya, Uya mengira hanya tiga atau empat ekor kucing yang berada di Sherina. Namun setelah klarifikasi, ternyata ada lima ekor kucing yang ditemukan di kediaman Sherina. Meski begitu, Uya menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Pemeriksaan Panjang Sherina Munaf
Sebelum kesepakatan damai tercapai, Sherina menjalani proses pemeriksaan panjang di Polres Metro Jakarta Timur. Ia tiba pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB dan baru menyelesaikan pemeriksaan sekitar pukul 22.00 WIB.
Selama 12 jam, penyidik meminta keterangan mengenai unggahan media sosial Sherina yang menyinggung soal penyelamatan kucing milik Uya. Proses panjang ini akhirnya ditutup dengan mediasi yang melibatkan kedua belah pihak.
Sikap Polisi dan Harapan ke Depan
Polres Metro Jakarta Timur berharap kesepakatan damai ini menjadi titik akhir polemik. Polisi menekankan pentingnya semangat musyawarah dan kekeluargaan dalam menyelesaikan persoalan, apalagi menyangkut hewan peliharaan yang memiliki nilai emosional bagi pemiliknya.
Alfian menambahkan, penyelesaian damai ini patut diapresiasi sebagai contoh positif bagi masyarakat. Konflik tidak selalu harus berakhir di meja hukum, melainkan bisa dirampungkan melalui dialog.
Pelajaran dari Kasus Uya Kuya & Sherina Munaf
Kasus ini menyajikan beberapa pelajaran penting:
- Pentingnya komunikasi yang jelas – Kesalahpahaman bisa timbul karena informasi yang tidak lengkap.
- Mengutamakan musyawarah – Mediasi dan jalan kekeluargaan terbukti lebih efektif daripada memperpanjang konflik.
- Peran kepolisian sebagai mediator – Polisi tidak hanya bertugas menindak hukum, tapi juga menjaga harmoni sosial.
- Nilai kemanusiaan di atas segalanya – Baik Uya maupun Sherina sama-sama menunjukkan kepedulian terhadap hewan.
Kesimpulan
Polemik yang sempat memanas akhirnya mereda setelah Uya Kuya & Sherina Munaf sepakat damai soal kasus kucing. Dengan difasilitasi kepolisian, keduanya memilih jalan musyawarah ketimbang membawa masalah ke ranah hukum.
Kini, yang tersisa hanyalah pencarian tiga ekor kucing Uya yang belum ditemukan. Meski begitu, langkah damai ini diharapkan menjadi akhir dari konflik sekaligus contoh bahwa persoalan bisa selesai dengan komunikasi yang sehat.

