
Insiden mengejutkan terjadi di Pekanbaru ketika seorang pria tanpa identitas, yang diduga maling, justru didorong dari atap ruko oleh massa. Peristiwa tersebut menimbulkan kehebohan karena rekamannya viral di media sosial. Kini, korban dalam kondisi kritis dengan luka berat, sementara polisi terus menyelidiki kasus ini.
Kronologi Pria Diduga Maling Didorong dari Atap
Peristiwa bermula pada Rabu (1/10/2025) malam di kawasan Jalan Riau, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. Warga sekitar dikabarkan melihat seorang pria memanjat ke atap ruko. Kecurigaan pun muncul, hingga akhirnya sejumlah massa menghampiri dan diduga melakukan tindakan main hakim sendiri.
Dilansir dari kompas.com, Dalam rekaman video berdurasi 52 detik yang beredar luas di Instagram, terlihat seorang pria yang diduga maling terjatuh dari atap ruko dengan keras. Setelah tubuhnya menghantam lantai, warga segera mengerumuninya. Momen dramatis itu sontak memicu perdebatan warganet mengenai maraknya aksi main hakim sendiri di masyarakat.
Polisi Benarkan Insiden, Korban Masih Kritis
Kapolsek Senapelan, Kompol Dwi Krismiyati, melalui Kanit Reskrim AKP Abdul Halim, membenarkan adanya insiden tersebut.
“Usai jatuh dari ketinggian, diduga maling ini mengalami retak pada tengkorak kepala dan patah tulang pinggang. Kondisinya kritis dan kini dirawat intensif di RS Bhayangkara Pekanbaru,” ujar AKP Halim didampingi Panit Reskrim Iptu Leo, Kamis (2/10/2025).
Hingga saat berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum dapat memastikan identitas pria tersebut. Tidak ada kartu identitas yang ditemukan, dan belum ada pihak keluarga yang datang memberikan keterangan.
Belum Ada Laporan Resmi Pencurian
Meski korban sudah diamankan, pihak kepolisian menegaskan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi dari masyarakat terkait dugaan pencurian yang melibatkan pria tersebut.
“Kami belum menerima laporan polisi dari warga. Fokus kami sekarang adalah memberikan pertolongan medis agar nyawa pria ini terselamatkan,” jelas AKP Halim.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah pria itu benar-benar pencuri, atau hanya menjadi korban salah paham massa?
Imbauan Polisi: Jangan Main Hakim Sendiri
Pihak kepolisian menekankan bahwa tindakan main hakim sendiri sangat berbahaya, baik bagi korban maupun masyarakat sekitar.
“Jika ada warga yang merasa kehilangan atau menjadi korban tindak pidana oleh terduga pelaku, silakan laporkan secara resmi ke kepolisian. Kami akan memproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Halim.
Beliau juga mengingatkan bahwa meski seseorang dicurigai melakukan tindak kejahatan, prosedur hukum tetap harus diutamakan. Tindakan brutal dapat berujung pidana bagi pelaku pengeroyokan maupun penganiayaan.
Reaksi Warganet: Antara Marah dan Prihatin
Video viral tersebut mengundang beragam reaksi publik.
- Sebagian warganet menganggap tindakan massa wajar karena marah terhadap aksi pencurian yang marak di kawasan tersebut.
- Sebagian lainnya menilai tindakan mendorong seseorang dari atap sangat berlebihan dan melanggar kemanusiaan.
Banyak komentar di media sosial yang menekankan bahwa hukum harus ditegakkan oleh aparat, bukan oleh masyarakat dengan cara kekerasan.
Luka Serius yang Dialami Korban
Menurut laporan medis sementara, pria tersebut menderita:
- Retak pada tulang tengkorak akibat benturan keras saat jatuh.
- Patah tulang pinggang, membuatnya tidak bisa bergerak normal.
- Luka memar di beberapa bagian tubuh karena benturan keras dengan lantai beton.
Hingga kini, tim medis RS Bhayangkara masih berusaha menjaga kondisi korban agar tetap stabil.
Pola Main Hakim Sendiri yang Mengkhawatirkan
Kasus diduga maling, pria ini justru didorong dari atap ruko menambah panjang daftar kasus main hakim sendiri di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, tindakan ini sering terjadi ketika masyarakat geram terhadap tindak kejahatan jalanan.
Namun, pakar hukum pidana menilai fenomena ini berbahaya karena berpotensi menyebabkan salah sasaran. Seseorang bisa saja menjadi korban salah paham, tetapi harus menanggung konsekuensi fatal hanya karena dicurigai tanpa bukti kuat.
Ajakan Menjaga Kewaspadaan dan Menempuh Jalur Hukum
Untuk mencegah kasus serupa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat:
- Tingkatkan keamanan lingkungan, misalnya dengan memasang CCTV atau ronda malam.
- Laporkan segera ke polisi jika melihat tindak mencurigakan.
- Hindari provokasi, jangan langsung terpengaruh emosi massa.
- Utamakan keselamatan, baik pelaku maupun warga, dengan menunggu aparat datang.
Dengan begitu, proses hukum bisa berjalan sesuai aturan, tanpa adanya korban tambahan akibat tindakan main hakim sendiri.
Penutup
Kasus diduga maling, pria ini justru didorong dari atap ruko menjadi pengingat bahwa emosi massa bisa berujung fatal. Pria yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu harus berjuang melawan luka parah akibat tindakan yang seharusnya tidak dilakukan.
Polisi menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini serta mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menghadapi tindak kriminal. Keamanan dan keadilan hanya bisa terwujud jika masyarakat percaya pada proses hukum, bukan dengan kekerasan.

