
Kornet.co.id – Isu mengenai sumber air yang digunakan oleh merek ternama Aqua belakangan kembali menjadi perbincangan hangat di publik. Banyak spekulasi dan disinformasi yang beredar di media sosial menyebut bahwa produk air minum dalam kemasan ini tidak lagi menggunakan air alami dari pegunungan, melainkan air tanah bor biasa. Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM, akhirnya memberikan klarifikasi yang menegaskan kebenaran mengenai sumber air yang digunakan oleh perusahaan tersebut.
Klarifikasi Resmi dari KDM
Dalam pernyataannya, KDM menegaskan bahwa air yang digunakan oleh Aqua benar-benar berasal dari mata air pegunungan, bukan air bor seperti yang disangka sebagian masyarakat. Ia bahkan turun langsung ke lapangan untuk meninjau proses pengambilan air di salah satu pabrik Aqua yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.
Hasil peninjauan menunjukkan bahwa sistem pengambilan air dilakukan melalui jaringan pipa tertutup yang mengalir langsung dari sumber alami di pegunungan. Air tersebut diolah dengan teknologi canggih tanpa mengubah kemurnian dan komposisi mineral alaminya. Dengan demikian, Aqua memastikan kualitas produknya tetap konsisten, aman, dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
Meluruskan Disinformasi Publik
KDM menilai bahwa kesalahpahaman publik perlu segera diluruskan. Menurutnya, istilah “mata air pegunungan” bukan sekadar label pemasaran, melainkan representasi dari sumber daya alam yang benar-benar dijaga kelestariannya. Proses pengambilan air dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, memastikan ekosistem sekitar tidak terganggu dan cadangan air tetap terjaga.
Ia juga menegaskan bahwa tuduhan Aqua menggunakan air bor biasa tidak berdasar dan berpotensi merusak reputasi perusahaan, termasuk kesejahteraan ribuan karyawan yang bergantung pada industri tersebut. “Kita harus adil dalam menilai. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Aqua tetap memanfaatkan sumber mata air alami, bukan sekadar mengambil air dari tanah,” ujar KDM dengan tegas.
Komitmen Aqua terhadap Keberlanjutan
Selama lebih dari lima dekade, Aqua dikenal sebagai pelopor industri air minum dalam kemasan di Indonesia yang berkomitmen menjaga keseimbangan alam. Mereka bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan lembaga lingkungan untuk memastikan setiap titik sumber air dikelola secara bertanggung jawab.
Program konservasi air yang dilakukan oleh Aqua mencakup reboisasi kawasan resapan, edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber air, hingga pemanfaatan energi ramah lingkungan dalam proses produksinya. Upaya ini menjadi bukti bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada keberlangsungan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Transparansi dan Audit Kualitas
Dilansir dari lampusatu.com KDM juga menyoroti pentingnya transparansi yang diterapkan oleh Aqua dalam proses produksi. Setiap pabrik Aqua menjalani audit kualitas secara berkala, baik dari lembaga independen maupun pemerintah, guna memastikan air yang dikemas benar-benar memenuhi standar keamanan pangan dan kesehatan.
Selain itu, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan mineral alami dalam air Aqua tetap stabil dan seimbang, sesuatu yang sulit dipertahankan apabila menggunakan air tanah bor biasa. Hal ini memperkuat klaim bahwa air yang digunakan memang berasal dari sumber pegunungan yang kaya mineral alami.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Klarifikasi ini tidak hanya penting bagi citra perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar pabrik. Ribuan warga menggantungkan hidup mereka pada aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari keberadaan Aqua. Mulai dari tenaga kerja langsung, pemasok bahan kemasan, hingga usaha kecil yang beroperasi di sekitar lokasi.
Jika isu miring seperti ini tidak segera diluruskan, dampaknya bisa meluas pada kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi lokal. Oleh karena itu, langkah KDM untuk memberikan klarifikasi terbuka dinilai tepat dan berimbang. Ia tidak hanya membela perusahaan, tetapi juga memperjuangkan fakta dan keadilan bagi masyarakat yang bergantung pada industri tersebut.
Pesan Moral dan Edukasi Publik
Kasus ini menjadi pengingat bahwa era digital menuntut masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi. KDM menekankan agar publik tidak mudah terpancing oleh narasi yang belum terverifikasi. Sebab, disinformasi yang beredar tanpa dasar dapat menimbulkan keresahan dan merugikan banyak pihak.
Ia juga berharap klarifikasi ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat literasi lingkungan dan industri. Bahwa menjaga alam tidak hanya soal menanam pohon, tetapi juga menghargai upaya perusahaan yang berkomitmen menjaga sumber daya air tetap lestari.
Penutup
Klarifikasi yang disampaikan oleh KDM menegaskan bahwa Aqua masih setia dengan prinsip dasarnya — menghadirkan air murni dari mata air pegunungan bagi masyarakat Indonesia. Isu air bor yang sempat viral terbukti tidak berdasar dan hanya merupakan kesalahpahaman publik.
Dengan sistem pengelolaan yang transparan, berkelanjutan, dan berpihak pada lingkungan, Aqua menunjukkan bahwa keberhasilan bisnis dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab ekologis. Melalui klarifikasi ini, publik diharapkan kembali percaya bahwa di balik setiap botol Aqua, ada dedikasi panjang untuk menjaga kemurnian alam dan kehidupan yang lebih sehat.

