
Kejadian Mencekam di Klaten: Warga Geger, Nenek Tercebur ke Dalam Sumur Sedalam 15 Meter
Peristiwa menegangkan terjadi di Dusun Malangsari, Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Senin pagi (27/10/2025). Seorang nenek bernama Salinem Gito—akrab disapa Mbah Sali—terjatuh ke dalam dasar sumur sedalam sekitar 15 meter di samping rumahnya.
Yang membuat semua orang terkejut, nenek ini mampu bertahan lebih dari 30 menit di dasar sumur sebelum akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.
Suasana pagi yang semula tenang berubah mencekam ketika warga mendengar suara benda jatuh diikuti teriakan minta tolong dari arah sumur. Tak disangka, suara itu berasal dari Mbah Sali yang terperosok saat berusaha mengecek pompa air miliknya yang mendadak mati.
Kronologi: Dari Mengecek Pompa Air Hingga Terperosok ke Dasar Sumur
Dilansir jawapos.com, Menurut keterangan Kepala Desa Sudimoro, Agus Erwanto, Mbah Sali awalnya hanya berniat memastikan kondisi pompa air di sumur karena air tak keluar seperti biasa.
“Beliau membuka penutup sumur dan mencoba memperbaiki pompa yang mati. Tapi entah bagaimana, kakinya terpeleset dan langsung jatuh ke dalam sumur,” ujar Agus saat ditemui di lokasi kejadian.
Warga sekitar yang mendengar teriakan langsung berlarian menuju sumber suara. Saat melihat ke dalam sumur, mereka mendapati Mbah Sali berada di dasar sumur dalam posisi berpegangan pada pipa air, tubuhnya sudah separuh terendam air.
Warga Panik, Tapi Tetap Sigap Menyelamatkan
Beberapa warga tak berpikir panjang. Mereka berusaha menolong dengan cara menurunkan tali ke dalam sumur agar sang nenek bisa berpegangan.
Bahkan, salah satu warga dengan nekat turun ke dalam dasar sumur sempit itu untuk menemani korban, memastikan Mbah Sali tetap sadar dan tidak tenggelam.
Selama lebih dari 30 menit yang menegangkan, warga bertahan di lokasi sambil menunggu datangnya tim penyelamat. “Kami takut sumurnya dalam sekali, tapi juga khawatir kalau neneknya tidak kuat lama-lama di bawah,” ujar salah satu warga yang ikut membantu.
Tim Gabungan Bergerak Cepat: SAR, Damkar, dan PMI Klaten Turun Tangan
Sekitar pukul 10.00 WIB, laporan masuk ke Tim Search and Rescue (SAR) Klaten. Mendengar kejadian darurat ini, petugas segera berkoordinasi dengan BPBD Klaten, Satpol PP dan Damkar, serta PMI Klaten untuk melakukan evakuasi.
Menurut Wakil Komandan Operasi SAR Klaten, Arfan Khairun, proses penyelamatan tidak semudah yang dibayangkan.
“Sumur ini sangat sempit, diameternya kurang dari satu meter, dan kedalamannya sekitar 15 meter. Kondisi korban yang lemas membuat komunikasi awal agak sulit, jadi kami perlu meyakinkan beliau agar tenang dulu,” ungkap Arfan.
Setelah negosiasi singkat, satu petugas rescuer turun ke dalam sumur menggunakan teknik “vertical rescue” dengan perlengkapan keselamatan lengkap seperti helm, sabuk pengaman, serta tabung oksigen. Petugas kemudian memasang tali pengaman pada tubuh korban untuk memulai proses pengangkatan.
Proses Evakuasi Penuh Ketegangan: 30 Menit di Tengah Sumur Sempit
Selama proses berlangsung, seluruh tim di atas bekerja dengan hati-hati. Teknik hauling system digunakan agar tali pengangkat bisa menahan beban tubuh korban dan rescuer secara bersamaan.
Udara panas, ruang sempit, serta dinding licin membuat misi ini menjadi semakin sulit. Namun setelah sekitar 30 menit perjuangan intens, Mbah Sali akhirnya berhasil ditarik ke permukaan dalam keadaan selamat meski tampak sangat lemas.
Sorak lega langsung pecah di antara warga yang menunggu di sekitar lokasi. Beberapa warga menitikkan air mata menyaksikan nenek berusia hampir 80 tahun itu diselamatkan setelah setengah jam di dasar sumur.
Kondisi Korban Setelah Diselamatkan
Begitu berhasil diangkat ke permukaan, petugas PMI Klaten segera memberikan pertolongan pertama. Luka lecet tampak di bagian tangan dan bahu korban, diduga akibat gesekan dengan dinding sumur selama ia berusaha bertahan.
Tak menunggu lama, ambulans PMI Klaten membawa Mbah Sali ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Menurut keterangan dokter jaga, kondisi korban stabil dan tidak mengalami cedera serius.
Kepala Desa Sudimoro, Agus Erwanto, mengaku bersyukur atas keselamatan warganya.
“Alhamdulillah, Mbah Sali selamat. Kami juga berterima kasih kepada tim SAR, Damkar, dan PMI yang bergerak cepat,” ujarnya dengan nada lega.
Reaksi dan Pelajaran bagi Warga
Peristiwa menegangkan! Nenek ini bertahan lebih dari 30 menit di dasar sumur 15 meter itu kini menjadi perbincangan warga sekitar. Banyak yang tak menyangka, seorang lansia masih mampu bertahan di kondisi ekstrem seperti itu.
“Kalau bukan karena pegangan pada pipa air dan tali dari warga, mungkin ceritanya berbeda,” kata salah satu saksi.
Warga juga mengaku setelah kejadian ini akan lebih berhati-hati saat memeriksa sumur atau pompa air, terutama bagi lansia yang tinggal sendirian di rumah.
Fakta-Fakta Menarik di Balik Kejadian Ini
- Kedalaman sumur mencapai 15 meter, dengan diameter kurang dari 1 meter — sangat berisiko jika ada yang terjatuh.
- Mbah Sali bertahan selama lebih dari 30 menit di dasar sumur, sambil berpegangan pada pipa air.
- Proses evakuasi memakan waktu 30 menit penuh, menggunakan teknik vertical rescue.
- Tim penyelamat terdiri dari SAR Klaten, BPBD, Damkar, dan PMI, dengan dukungan warga sekitar.
- Korban hanya mengalami luka ringan, dan kini dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Akhir Bahagia di Tengah Ketegangan
Meski penuh dramatis dan menegangkan, kisah ini berakhir bahagia. Nenek yang bertahan lebih dari 30 menit di dasar sumur 15 meter ini akhirnya selamat tanpa cedera berat.
Berkat kesigapan warga dan profesionalisme tim penyelamat, tragedi yang berpotensi fatal itu berubah menjadi kisah penyelamatan luar biasa.
Mbah Sali kini menjadi simbol keteguhan dan harapan—bahwa di tengah situasi paling genting pun, keberanian, kepedulian, dan kerja sama bisa menyelamatkan nyawa.
Kesimpulan
Kisah menegangkan! Nenek ini bertahan lebih dari 30 menit di dasar sumur 15 meter bukan sekadar berita viral, melainkan pengingat penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya di sekitar rumah.
Kewaspadaan kecil bisa menyelamatkan nyawa—dan kisah Mbah Sali adalah bukti nyata bahwa keajaiban bisa terjadi saat manusia saling membantu.

