
Ariel NOAH Ganti Mic dengan Skrip: Dapuk Jadi Dilan Dewasa
Jakarta — Buat kamu yang kangen nonton Ariel di panggung musik atau layar kaca, bersiaplah melihat sisi lain sang vokalis karismatik. Ariel NOAH didapuk jadi Dilan versi dewasa! Yap, sang frontman NOAH kini tengah bersiap menembus layar lebar lewat dua film sekaligus berjudul Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam.
Meski dikenal sebagai musisi papan atas dengan karier gemilang di dunia musik, Ariel NOAH rupanya tak segan melangkah keluar dari zona nyamannya. Ia mengaku tertarik menjajal seni peran selama masa vakum NOAH. “Kalau dibandingin dengan masa hiatus NOAH, proses syuting ini sebenarnya nggak selama itu,” ungkap Ariel di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Dua tahun sudah NOAH tak tampil di panggung besar. Namun, Ariel NOAH memastikan kesibukannya di dunia film tidak akan mengganggu rencana comeback band-nya. “Kita memang ada rencana bikin album terakhir, tapi masih lama. Jadi sejauh ini syuting nggak bentrok sama NOAH, santai aja,” ujarnya sambil tersenyum.
Dari Studio Musik ke Set Film: Perjalanan Seni yang Berbeda
Dilansir detik.com, Ariel NOAH memang bukan pemain baru di dunia akting. Sebelumnya, ia sempat bermain di film Sang Pemimpi (2009) karya Riri Riza dan mengisi suara di film animasi Jumbo (2025). Namun kali ini, tantangannya jauh lebih besar: memerankan karakter legendaris yang sudah melekat di hati jutaan penonton, Dilan.
“Waktu pertama kali ditawarin, saya pikir ini proyek yang berat. Dilan itu karakter yang sudah hidup di benak banyak orang. Jadi keputusan ini nggak bisa diambil buru-buru,” jelas Ariel. Ia mengaku beberapa kali berdiskusi dengan Pidi Baiq dan tim Falcon Pictures sebelum akhirnya menerima tawaran tersebut.
Menurut Ariel, seni tetaplah seni, tak peduli medianya. “Saya suka eksplor hal baru. Selama masih hidup, saya mau coba semua bentuk seni,” ujarnya.
Kenapa Ariel NOAH Didapuk Jadi Dilan Versi Dewasa? Ini Jawaban Pidi Baiq
1. Aura dan Karakter yang “Bau-Bau Dilan”
Keputusan memilih Ariel NOAH jadi Dilan versi dewasa ternyata bukan sembarangan. Pidi Baiq, sang penulis dan pencipta karakter Dilan, punya alasan kuat di balik pilihannya.
“Dari awal saya merasa Ariel itu cocok banget. Entah kenapa di kepala saya yang muncul terus Ariel,” ujar Pidi Baiq di kantor Falcon Pictures. “Dia punya sesuatu yang mengingatkan saya pada Dilan — ada aura dan pembawaannya yang kalem tapi tegas. Ada bau-bau Dilan di situ.”
Pidi mengaku sudah menelusuri berbagai nama aktor sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada Ariel. “Saya sudah buka YouTube, nonton film-film, tapi tetap aja yang kebayang Ariel,” tuturnya sambil tertawa.
2. Banyak Kesamaan antara Ariel dan Dilan
Pidi juga menyebut bahwa Ariel dan Dilan memiliki banyak kesamaan di luar penampilan. “Dilan itu anak band juga, dia punya band indie. Jadi pas banget kalau Ariel yang meranin,” katanya.
Selain itu, Ariel dikenal gemar bermotor dan melukis — dua hal yang juga menjadi ciri khas Dilan versi novel.
Sutradara Dilan ITB 1997, Fajar Bustomi, turut mendukung keputusan Pidi. “Mungkin karena Ayah (Pidi) sering lihat Ariel naik motor, main musik, melukis juga. Gaya hidupnya nyatu banget sama Dilan,” ungkapnya.
3. Falcon Pictures Percaya Diri dengan Pilihan Ini
Frederica, produser Falcon Pictures, juga menyambut hangat kehadiran Ariel dalam semesta Dilan. Ia mengaku sempat ragu apakah Ariel akan mau kembali ke dunia film setelah lama absen.
“Pas ide Ariel muncul, rasanya luar biasa. Tapi sempat mikir, ‘mau nggak ya dia?’ Karena terakhir main film aja udah lama banget,” kata Frederica. “Tapi setelah pendekatan beberapa kali, akhirnya luluh juga hatinya.”
Frederica menegaskan bahwa kehadiran Ariel memberi warna baru bagi semesta Dilan. “Kami senang banget Ariel akhirnya jadi bagian dari keluarga Dilan. Ini kombinasi yang fresh antara musik dan film,” tambahnya.
Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam: Dua Kisah, Satu Perjalanan
Kisah Dilan ITB 1997 akan mengikuti perjalanan Dilan saat memasuki masa kuliah di Institut Teknologi Bandung. Sementara Dilan Amsterdam akan menggambarkan babak baru kehidupannya setelah menikah dan hijrah ke Belanda. Dua film ini merupakan lanjutan dari saga legendaris karya Pidi Baiq yang sebelumnya melahirkan Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara dari Dilan.
Menurut jadwal, produksi film akan dimulai pada Desember 2025 dan ditargetkan tayang mulai 2026. Ariel pun mengaku siap menghadapi proses panjang ini. “Saya akan berusaha memahami Dilan dari sisi yang lebih dewasa, bukan cuma nostalgia,” ujarnya.
Jejak Dilan di Dunia Perfilman Indonesia
Semesta Dilan sendiri berawal dari novel trilogi karya Pidi Baiq: Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991, dan Milea: Suara dari Dilan. Adaptasi film pertamanya sukses besar pada 2018, disusul dua sekuel yang tak kalah populer.
Kini, dengan hadirnya Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam, penonton akan melihat sisi baru Dilan yang lebih matang dan reflektif. Pidi berharap kehadiran Ariel sebagai Dilan versi dewasa dapat membawa napas baru tanpa menghilangkan jiwa asli karakter tersebut.
Nasib NOAH di Tengah Kesibukan Ariel
Di tengah sorotan peran barunya, banyak yang penasaran: bagaimana dengan NOAH?
Ariel memastikan bahwa meski dirinya kini fokus di film, proyek musik tetap berjalan. “NOAH nggak bubar, cuma lagi istirahat. Nanti kita comeback dengan album terakhir, tapi belum sekarang,” tegasnya.
Sambil menunggu waktu itu tiba, Ariel memilih menyalurkan energi seninya lewat dua hal yang ia cintai: motoran dan akting. “Kalau terus di panggung musik, bisa bosan juga. Ini cara saya menjaga semangat tetap hidup,” ujarnya.
Ariel NOAH Didapuk Jadi Dilan Versi Dewasa: Langkah Baru, Semangat Lama
Keterlibatan Ariel NOAH di dua film besar ini menjadi bukti bahwa seni tak pernah mengenal batas. Dari musisi, ia kini melangkah menjadi aktor — dan tak tanggung-tanggung, langsung membintangi dua film sekaligus sebagai ikon budaya populer Indonesia, Dilan.
Apakah ini awal dari karier panjang Ariel di dunia akting? Atau sekadar jeda kreatif sebelum kembali ke panggung musik bersama NOAH? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, Ariel NOAH didapuk jadi Dilan versi dewasa bukan cuma kabar heboh — tapi juga simbol bahwa seni sejati selalu menemukan jalannya.

