
Cuaca Ekstrem Terjang Kota Solok
Solok, Sumatera Barat — Minggu sore (5/10/2025) menjadi momen yang tak terlupakan bagi warga Kota Solok. Hujan deras disertai angin kencang dan badai melanda Solok — atap beterbangan di mana-mana! Suara gemuruh angin bercampur derasnya hujan membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Sekitar pukul 15.00 WIB, langit mendadak gelap. Tak lama berselang, terpaan angin dengan kecepatan tinggi menyapu permukiman, menumbangkan pohon-pohon besar, serta merobohkan papan reklame di berbagai titik kota. Beberapa kendaraan seperti Avanza dan L300 dilaporkan tertimpa papan reklame dan ranting pohon.
Puluhan Rumah dan Bangunan Rusak
Dilansir dari jawapos.com,Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Herman, mengungkapkan bahwa dua kecamatan terdampak paling parah, yaitu Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan.
“Angin kencang menerjang beberapa kelurahan seperti Tanah Garam, Enam Suku, Sinapa, Koto Panjang, Pandan Air Mati, Tanjung Paku, dan Nan Balimo,” jelas Herman, Senin (6/10/2025).
Hingga malam hari, laporan kerusakan terus berdatangan. Tercatat 46 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan. Banyak atap rumah warga dan bangunan perkantoran beterbangan, bahkan ada yang hancur tertimpa pohon tumbang.
“Syukurlah, sejauh ini tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian materi cukup besar. Beberapa toko, kantor pemerintahan, dan fasilitas umum rusak berat,” tambahnya.
Atap Kantor dan Sekolah Ikut Terbang
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi mengenaskan. Atap Kantor Pengadilan Negeri Solok ikut diterbangkan badai. Tak hanya itu, beberapa sekolah dan gedung pemerintahan juga mengalami kerusakan. Di Pasar Raya Solok, petugas gabungan sejak pagi membersihkan sisa-sisa pohon tumbang yang menghalangi jalan dan area parkir.
Seorang warga, Putra, pemilik usaha potong rambut di kawasan pusat kota, mengaku usahanya rusak parah.
“Anginnya luar biasa. Dalam hitungan detik, atap dan sebagian bangunan usaha saya lepas begitu saja,” ujarnya dengan wajah sedih.
Pemerintah Gerak Cepat Bantu Warga
Menanggapi bencana tersebut, Dinas Sosial bersama BPBD Kota Solok langsung mendirikan tenda darurat di beberapa titik terdampak. Bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan selimut telah disalurkan kepada warga yang rumahnya rusak berat.
Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, turut meninjau lokasi terdampak dan memastikan penanganan cepat.
“Kami sedang melakukan pendataan detail agar bantuan dapat diberikan tepat sasaran. Pemerintah juga akan menyiapkan bantuan bahan bangunan untuk memperbaiki rumah warga,” ujarnya.
Ramadhani menambahkan, dari 13 kelurahan di Kota Solok, hanya dua yang tidak terdampak badai. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Koordinasi Lintas Instansi dan Pemulihan Infrastruktur
Keesokan harinya, Wakil Wali Kota Solok, Suryadi Nurdal, memimpin apel gabungan di halaman kantor Satpol PP untuk memperkuat koordinasi lintas instansi. Apel tersebut diikuti BPBD, Damkar, Dishub, Satpol PP, dan berbagai perangkat daerah lainnya.
Dalam arahannya, Suryadi menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Penanganan bencana menuntut kecepatan, ketepatan, dan sinergi. Kita harus siap siaga setiap saat demi keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Usai apel, petugas gabungan langsung dikerahkan untuk membersihkan puing bangunan, memperbaiki kabel listrik yang putus, dan memulihkan jaringan komunikasi. PLN turut memadamkan aliran listrik sementara demi keamanan proses evakuasi.
Gangguan Listrik dan Sinyal
Warga sempat mengeluhkan padamnya listrik dan terganggunya sinyal telekomunikasi sejak Minggu malam. Yandri, warga Kelurahan Enam Suku, menuturkan bahwa aliran listrik di daerahnya baru pulih keesokan pagi.
“Semalaman gelap total. Kami takut atap rumah lepas karena angin masih kencang,” ujarnya.
PLN Kota Solok menyebut pemadaman dilakukan secara darurat untuk mencegah korsleting dan mempermudah pembersihan pohon tumbang yang mengenai kabel.
Dampak Sosial dan Imbauan Kewaspadaan
Selain kerusakan fisik, badai juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga. Banyak pedagang di Pasar Raya Solok menutup kios lebih awal, sementara sebagian warga memilih mengungsi sementara ke rumah keluarga.
Pihak BPBD mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan dan angin kencang melanda. Cuaca ekstrem di wilayah Sumatera Barat memang sedang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami mengingatkan warga untuk selalu memperbarui informasi cuaca dan segera laporkan jika ada pohon tumbang atau kabel listrik yang membahayakan,” ujar Herman.
Pemerintah Siapkan Bantuan dan Langkah Mitigasi
Pemerintah Kota Solok berencana memberikan bantuan bahan bangunan dan dana perbaikan rumah bagi warga terdampak. Selain itu, mereka akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengajukan dukungan tambahan.
Wali Kota Ramadhani memastikan, seluruh instansi bekerja maksimal agar aktivitas warga segera pulih.
“Kami berkomitmen membantu sepenuhnya masyarakat yang terdampak. Saat ini fokus utama kami adalah perbaikan rumah, sekolah, dan fasilitas umum yang rusak,” ucapnya.
Kesimpulan
Peristiwa angin kencang dan badai melanda Solok — atap beterbangan di mana-mana! menjadi pengingat bahwa bencana alam bisa datang kapan saja. Tidak ada korban jiwa memang, tetapi kerugian materi dan dampak sosialnya cukup besar.
Dengan sinergi antara pemerintah, BPBD, TNI–Polri, dan masyarakat, proses pemulihan diharapkan berjalan cepat. Namun yang paling penting, warga diminta untuk selalu siaga terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

