
Fenomena aneh sedang melanda Jawa Timur. Dalam beberapa hari terakhir, ratusan pengguna sepeda motor di Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, hingga Surabaya mengeluh kendaraannya tiba-tiba brebet atau mogok setelah mengisi BBM jenis Pertalite. Kejadian ini begitu ramai diperbincangkan hingga disebut sebagai “wabah motor brebet massal” yang viral di media sosial.
Banyak warganet membagikan video motor mereka tersendat di jalan, bahkan ada yang sampai harus mendorong kendaraan. Dugaan sementara, gangguan ini disebabkan oleh Pertalite yang diduga tercampur zat lain atau tidak sesuai spesifikasi.
Muncul Pertama di Tuban dan Bojonegoro
Dilansir detik.com, Kasus motor brebet massal pertama kali terpantau di wilayah Bojonegoro dan Tuban pada akhir Oktober 2025. Para mekanik di dua daerah ini mengaku menerima banyak motor dengan keluhan serupa dalam waktu bersamaan.
“Sejak Jumat lalu, saya sudah terima lebih dari 40 motor yang mesinnya tersendat dan businya cepat mati,” kata Suliswanto, mekanik bengkel resmi di Bojonegoro.
Menurutnya, hampir semua pemilik motor mengaku baru saja mengisi Pertalite di SPBU setempat sebelum motor mereka bermasalah. Setelah dilakukan pengurasan tangki dan penggantian busi, performa motor kembali normal—namun hanya jika mereka tidak kembali menggunakan bahan bakar yang sama.
Menyebar ke Sidoarjo dan Surabaya
Tak butuh waktu lama, fenomena ini juga menyerang wilayah Sidoarjo dan Surabaya Raya. Ratusan pengendara melapor bahwa motor mereka mendadak brebet, kehilangan tenaga, bahkan mogok total setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.
Salah satunya Arianto Deni (29), warga Sepanjang, Sidoarjo. Ia mengaku motornya mogok tiga kali setelah mengisi bahan bakar di SPBU kawasan Medaeng.
“Kemarin sempat brebet di pom yang sama, lalu pas jalan ke Surabaya mogok lagi. Sekarang udah mending, tapi tarikannya berat banget,” ujarnya.
Hal serupa juga dialami Marzuki (35) dari Menur, Surabaya. Ia mengaku motornya langsung brebet tak lama setelah mengisi Pertalite di SPBU Nginden.
“Sudah ganti busi dan servis, tapi tetap aja brebet. Kayaknya kualitas bensinnya aneh,” keluhnya.
Dugaan Pertalite Oplosan atau Campuran Etanol
Banyak pengguna mencurigai Pertalite yang beredar di Jawa Timur telah tercampur zat lain seperti air atau etanol. Dugaan ini muncul karena aroma bensin yang kini lebih menyengat dan performa mesin yang menurun drastis.
“Sudah hampir seminggu bau Pertalite beda, lebih tajam dari biasanya,” ungkap Musholi, petugas SPBU di kawasan Lamongan.
Beberapa mekanik juga membenarkan kemungkinan adanya campuran etanol dalam bahan bakar tersebut. Etanol yang berlebihan dapat mengganggu sistem pembakaran, terutama pada motor injeksi modern. Akibatnya, mesin jadi tersendat, kehilangan tenaga, dan mudah mati.
Bengkel Kebanjiran Motor Rusak
Imbas dari viral! fenomena wabah motor brebet massal di Jatim setelah isi Pertalite! ini, bengkel-bengkel di berbagai daerah kini kebanjiran pelanggan.
“Dalam tiga hari terakhir, kami menerima puluhan motor dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT dan Vario injeksi keluaran baru,” kata Firman, mekanik di Sidoarjo.
Beberapa pengguna memilih beralih ke Pertamax agar lebih aman. “Mobil saya aman pakai Pertamax, tapi kalau isi Pertalite kok malah mogok,” ucap Marzuki.
Pertamina Turun Tangan dan Bentuk Posko Pengaduan
Menanggapi banyaknya keluhan, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus langsung turun tangan.
Menurut Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina, laporan mengenai kendaraan brebet sudah diterima dan kini tengah ditindaklanjuti.
“Beberapa laporan sudah kami terima, dan kami akan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban untuk memastikan kualitasnya,” ujar Ahad.
Pertamina juga membuka tiga posko pengaduan di Bojonegoro dan Tuban untuk menampung keluhan masyarakat:
- SPBU 5462101 Jl. MT. Haryono, Jetak, Bojonegoro
- SPBU 5462106 Jl. Sawunggaling, Kadipaten, Bojonegoro
- SPBU 5462305 Gedongombo, Semanding, Tuban
Selain itu, warga yang terdampak juga dapat menghubungi Pertamina Call Center 135, mengirim email ke pcc135@pertamina.com, atau mengirim DM ke akun Instagram resmi @pertamina.135.
Pertamina memastikan akan menindaklanjuti laporan sesuai prosedur dan menjaga agar pasokan BBM tetap lancar di seluruh wilayah.
Penjelasan Ahli: Jangan Panik, Lakukan Pemeriksaan Berlapis
Menanggapi fenomena ini, Prof. Dr. Willyanto Anggono, S.T., M.Sc., dosen otomotif dari Petra Christian University (PCU) Surabaya, menegaskan bahwa penyebab pasti motor brebet perlu diuji secara ilmiah.
“Kalau benar karena bahan bakar, berarti kualitas BBM-nya tidak sesuai standar mesin. Tapi perlu dicek juga sistem bahan bakar dan pengapiannya,” jelasnya.
Ia menyarankan agar pemilik kendaraan tidak langsung menguras tangki sebelum mengetahui penyebab pasti. Langkah yang lebih aman adalah melakukan pemeriksaan berlapis di bengkel resmi dan memastikan pengisian bahan bakar di SPBU terpercaya.
Selain itu, penggunaan aditif bahan bakar bisa membantu meningkatkan performa mesin, asalkan digunakan sesuai petunjuk. Namun, jika bahan bakar kotor atau tercampur air, solusi terbaik adalah mengganti BBM dengan kualitas lebih baik dan menjaga kebersihan sistem filtrasi bahan bakar.
Pertamina Siap Bertanggung Jawab Jika BBM Terbukti Bermasalah
Pertamina menegaskan, jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penyimpangan kualitas Pertalite, maka biaya perbaikan kendaraan yang terdampak akan ditanggung oleh perusahaan.
“Konsumen cukup membawa bukti pembelian BBM dan laporan resmi, nanti akan kami bantu melalui jalur resmi,” kata Ahad Rahedi.
Sementara investigasi berlangsung, masyarakat diimbau tetap tenang dan melapor melalui kanal resmi jika mengalami gejala serupa. Pertamina memastikan setiap distribusi BBM telah melalui pengawasan ketat dari terminal pengiriman hingga SPBU.
Kesimpulan
Fenomena Viral! Wabah Motor Brebet Massal di Jatim setelah isi Pertalite! ini menjadi perhatian publik karena terjadi hampir bersamaan di banyak daerah. Meski penyebab pastinya masih diselidiki, kuat dugaan ada masalah pada distribusi atau komposisi bahan bakar.
Masyarakat diimbau waspada namun tidak panik, gunakan SPBU resmi, simpan struk pembelian, dan segera lapor jika motor mengalami masalah setelah pengisian. Pemerintah dan Pertamina pun diminta lebih ketat dalam mengawasi kualitas bahan bakar agar kejadian serupa tidak terulang.

