
Warga Mesir kembali dikejutkan oleh kabar mencengangkan: Gelang Firaun yang berusia 3.000 tahun hilang dari Museum Kairo?! Artefak emas bersejarah ini bukan sekadar perhiasan, melainkan simbol warisan kebesaran Mesir Kuno yang tak ternilai harganya.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengonfirmasi bahwa Gelang Firaun tersebut lenyap ketika sedang direstorasi di laboratorium Museum Mesir di Lapangan Tahrir. Hilangnya artefak itu langsung memicu pencarian besar-besaran.
Sebagai langkah awal, foto gelang kuno itu telah didistribusikan ke seluruh bandara, pelabuhan, dan pos perbatasan darat Mesir. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan keluar negeri, mengingat kasus perdagangan ilegal benda bersejarah Mesir sudah berulang kali terjadi.
Gelang Firaun yang hilang ternyata milik Raja Amenemope
Menurut pernyataan resmi, Gelang Firaun yang hilang tersebut merupakan milik Raja Amenemope, penguasa Dinasti ke-21 yang memimpin Mesir antara tahun 993 hingga 984 SM.
Beberapa ciri khas gelang itu adalah:
- Terbuat dari emas murni yang dihiasi dengan manik-manik lapis lazuli berbentuk bulat.
- Lapis lazuli, batu berharga biru tua dengan kilau emas, sejak lama dikaitkan dengan para dewa Mesir dan dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan.
- Gelang tersebut merupakan bagian dari koleksi artefak yang rencananya akan dipamerkan dalam pameran internasional bertajuk Treasures of the Pharaohs di Roma bulan depan.
Namun, sebelum sempat dipindahkan, gelang itu raib secara misterius dari ruang restorasi museum.
Langkah Otoritas Mesir
Dilansir dari idntimes.com, Direktur Jenderal Museum Kairo menegaskan bahwa beberapa foto yang beredar di media sosial terkait gelang ini ternyata menampilkan artefak lain yang serupa, sehingga publik diimbau berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala juga menunda pengumuman resmi mengenai hilangnya gelang ini demi menghindari gangguan penyelidikan. Saat ini, sebuah komite khusus tengah memeriksa ulang semua artefak di laboratorium restorasi untuk memastikan tidak ada benda berharga lain yang ikut hilang.
Kasus ini kemudian dilimpahkan kepada aparat penegak hukum serta kejaksaan untuk memperluas investigasi.
Pasar Gelap Artefak Kuno
Hilangnya Gelang Firaun yang berusia 3.000 tahun hilang dari Museum Kairo?! menimbulkan spekulasi luas. Menurut Christos Tsirogiannis, arkeolog forensik dari Universitas Cambridge, kasus seperti ini tidak mengejutkan. Pasalnya, perdagangan ilegal artefak kuno Mesir memiliki jaringan internasional yang kuat.
Ia mengemukakan beberapa kemungkinan:
- Diselundupkan ke luar negeri dan dijual melalui galeri atau rumah lelang dengan asal-usul palsu.
- Dilebur untuk diambil emasnya, meski nilai historisnya jauh lebih tinggi bila dijual utuh.
- Masuk ke koleksi pribadi seorang kolektor gelap yang sadar benda itu curian namun tetap menyimpannya.
- Dikembalikan secara diam-diam atau ditemukan kembali di sekitar museum, sebagaimana pernah terjadi pada masa gejolak politik di Mesir.
Amenemope: Firaun dari Dinasti ke-21
Nama Amenemope mungkin tidak setenar Ramses atau Tutankhamun, tetapi ia tetap memegang peran penting dalam sejarah Mesir.
- Amenemope memerintah sekitar tahun 993–984 SM.
- Makamnya merupakan salah satu dari sedikit makam kerajaan yang ditemukan utuh.
- Pemakamannya terletak di Tanis, Delta Nil Timur, dan baru ditemukan kembali pada tahun 1940 oleh arkeolog Prancis Pierre Montet dan Georges Goyon.
Sayangnya, penggalian makam tersebut sempat tertunda akibat Perang Dunia II.
Artefak yang ditemukan dari masa pemerintahannya, termasuk gelang yang kini hilang, menjadi saksi bisu kehidupan dan spiritualitas Mesir kuno.
Kasus Serupa: Pencurian Artefak di Mesir
Mesir bukan pertama kalinya menghadapi kasus pencurian artefak bersejarah. Beberapa contoh kasus besar antara lain:
- 1977: Lukisan Poppy Flowers karya Vincent van Gogh dicuri dari Museum Mohamed Mahmoud Khalil di Kairo. Lukisan itu sempat ditemukan, lalu dicuri lagi pada 2010, dan hingga kini belum kembali.
- Tahun lalu: Dua pria ditangkap karena mencoba mencuri ratusan artefak dari dasar laut di Teluk Abu Qir, Alexandria.
- Arab Spring 2011: Sejumlah artefak dari museum nasional sempat hilang dan kemudian ditemukan kembali di sekitar kompleks museum.
Rangkaian peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya harta karun bersejarah Mesir terhadap pencurian.
Pentingnya Perlindungan Warisan Budaya
Kasus hilangnya Gelang Firaun yang berusia 3.000 tahun hilang dari Museum Kairo?! kembali menegaskan urgensi perlindungan warisan budaya dunia. Ada beberapa langkah yang dinilai krusial:
- Peningkatan keamanan museum dengan teknologi modern.
- Pengawasan ketat pada proses restorasi dan transportasi artefak.
- Kerja sama internasional untuk melacak perdagangan ilegal artefak.
- Edukasi masyarakat global tentang nilai sejarah agar artefak tak dipandang semata-mata sebagai komoditas.
Kesimpulan: Misteri yang Masih Belum Terjawab
Hilangnya gelang Firaun Amenemope menambah panjang daftar artefak kuno Mesir yang raib. Hingga kini, publik masih bertanya-tanya: apakah gelang itu sudah berada di tangan kolektor gelap, atau masih bersembunyi di sekitar Kairo?
Yang jelas, kasus Gelang Firaun yang berusia 3.000 tahun hilang dari Museum Kairo?! menjadi pengingat keras betapa rapuhnya perlindungan terhadap warisan peradaban dunia. Tanpa langkah nyata, bukan tidak mungkin artefak bersejarah lain akan menyusul menghilang.

