
Kasus penipuan kembali mencoreng rasa aman masyarakat. Kali ini menimpa Mbah Welas (93), seorang nenek renta asal Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 20 September 2025, dan mengakibatkan kerugian hingga belasan juta rupiah.
Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, terlihat bagaimana pelaku mampu mengelabui korban hanya dalam waktu singkat, sekitar 4 menit. Tanpa kekerasan, pelaku berhasil membawa kabur dua cincin emas dan sejumlah uang tunai milik sang nenek.
Modus Penipuan yang Licik
Dilansir dari tribunnews.com, Kejahatan dengan modus halus ini bermula ketika seorang pria asing mendatangi rumah korban. Ia mengaku sebagai petugas kelurahan yang datang membawa kabar bantuan untuk masyarakat. Dengan penampilan sederhana, jaket hitam, celana gelap, dan masker putih, pelaku tidak tampak mencurigakan.
Setelah berhasil meyakinkan korban, ia mengajak Mbah Welas masuk ke ruang tamu. Di sana, ia melancarkan taktiknya dengan meminta korban berfoto sambil memegang uang tunai dan buku tabungan.
Pelaku kemudian memberi alasan agar cincin emas yang dipakai korban dilepas, supaya terlihat seolah-olah benar-benar layak menerima bantuan. Saat korban lengah karena diminta membuatkan minuman, pelaku dengan cepat mengambil dua cincin emas seberat 9 gram dan dompet berisi uang sekitar Rp700 ribu.
Kronologi Nenek Berusia 93 Tahun Ditipu
Danang Nugroho (21), cucu korban, menjelaskan detail kejadian tersebut. Saat itu, neneknya sedang duduk sendiri di teras rumah ketika pelaku datang. Dengan dalih memberikan bantuan, pelaku berhasil masuk dan memanipulasi psikologis korban.
Kerugian yang dialami cukup besar:
- Dua cincin emas tua (5 gram & 4 gram) senilai ±Rp18 juta.
- Uang tunai dalam dompet sekitar Rp1,9 juta.
- Total kerugian mencapai Rp20 jutaan.
Danang menambahkan bahwa CCTV dipasang oleh anak-anak korban yang tinggal di luar kota untuk memantau kondisi sang nenek. Sayangnya, meski peralatan itu berhasil merekam kejadian, aksi pelaku berlangsung terlalu cepat untuk dicegah.
Polisi Turun Tangan
Kasus nenek berusia 93 tahun ditipu sampai rugi jutaan, begini modusnya! segera dilaporkan ke Polsek Cepogo pada Sabtu malam.
Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, membenarkan laporan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dengan memanfaatkan rekaman CCTV dan keterangan saksi di sekitar lokasi.
“Kami imbau masyarakat agar lebih waspada. Jika ada orang yang mengaku membawa bantuan, segera konfirmasi ke perangkat desa atau ketua lingkungan sebelum memberikan akses masuk,” ujar Agung.
Korban Lansia Jadi Sasaran Empuk
Kasus ini menunjukkan betapa rentannya kelompok lanjut usia terhadap penipuan. Pelaku biasanya memanfaatkan kelemahan berikut:
- Usia lanjut membuat korban lebih mudah percaya pada orang asing.
- Tinggal sendirian sehingga tidak ada orang lain yang bisa membantu memverifikasi informasi.
- Manipulasi psikologis dengan dalih bantuan sosial atau program pemerintah.
Fenomena ini mengingatkan bahwa penipuan tidak selalu mengandalkan kekerasan, tetapi sering kali berbalut persuasi halus yang membuat korban tidak merasa curiga.
Kasus Serupa Sebelumnya
Danang juga menyebutkan bahwa sebelum kejadian yang menimpa neneknya, ada warga di wilayah Sumbung, Cepogo, yang tertipu dengan modus serupa. Saat itu, pelaku menjanjikan bantuan berupa sapi murah dengan syarat membayar sejumlah uang muka.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa kelompok pelaku memang menargetkan masyarakat desa, terutama lansia, dengan berbagai skenario bantuan palsu.
Reaksi Masyarakat
Kasus nenek berusia 93 tahun ditipu sampai rugi jutaan, begini modusnya! menuai simpati luas dari warganet setelah rekaman CCTV tersebar di TikTok. Banyak yang merasa prihatin atas kejadian ini, sekaligus geram karena pelaku memanfaatkan kondisi korban yang lemah.
Beberapa komentar publik menyebut bahwa pemerintah desa harus lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya lansia, agar tidak mudah percaya pada orang asing.
Tips Agar Tidak Jadi Korban Penipuan
Belajar dari kasus ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Selalu curiga pada tamu asing. Jangan mudah percaya dengan klaim bantuan dari pihak yang tidak dikenal.
- Verifikasi ke perangkat desa. Jika ada yang mengaku dari pemerintah, segera hubungi RT/RW atau kelurahan.
- Pasang CCTV dan alarm. Teknologi bisa membantu mendeteksi gerak-gerik mencurigakan.
- Hidup berdampingan. Bagi lansia yang tinggal sendirian, sebaiknya ada tetangga atau keluarga yang rutin memantau.
- Sosialisasi tentang modus penipuan. Edukasi masyarakat desa agar tidak mudah terjebak janji manis bantuan palsu.
Kisah nenek berusia 93 tahun ditipu sampai rugi jutaan, begini modusnya! adalah peringatan keras bagi kita semua. Aksi penipuan bisa terjadi kapan saja, bahkan di siang bolong, dengan cara yang sangat meyakinkan.
Semoga pelaku segera tertangkap dan kasus ini menjadi pelajaran berharga agar masyarakat lebih waspada. Terutama bagi keluarga dengan orang tua lanjut usia, penting untuk memberikan perhatian ekstra agar mereka tidak mudah menjadi target kejahatan serupa.