
Kasus Noel Diduga Minta Rp3 Miliar dari Sultan kini menjadi perhatian publik. Wakil Menteri Ketenagakerjaan nonaktif, Immanuel Ebenezer Gerungan atau yang akrab disapa Noel, diduga meminta dana sebesar Rp3 miliar kepada Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang disebutnya sebagai “Sultan”. Uang tersebut dipakai untuk renovasi rumah pribadi Noel di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Temuan ini diungkap langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto, yang menegaskan bahwa praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemenaker telah berlangsung lama, bahkan sejak tahun 2019.
Kronologi Dugaan Pemerasan

KPK menduga Noel menerima aliran dana sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024, sekitar dua bulan setelah ia resmi dilantik sebagai Wakil Menteri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Modus yang digunakan terbilang sistematis. Perusahaan yang hendak mengurus penerbitan sertifikat K3 dikenai biaya jauh lebih tinggi dari tarif resmi.
- Biaya resmi sertifikat K3: Rp275 ribu
- Biaya yang dipungut dengan modus pemerasan: hingga Rp6 juta
Selisih biaya inilah yang kemudian mengalir ke sejumlah pihak, termasuk Noel. Tak hanya itu, KPK juga menemukan indikasi bahwa Noel sempat menerima satu unit motor mewah Ducati sebagai tambahan gratifikasi.
Noel dan Julukan “Sultan”

Dalam proses penyidikan, terungkap bahwa Noel menyebut Irvian Bobby Mahendro sebagai “Sultan”, merujuk pada anggapan bahwa IBM memiliki banyak akses dana di Ditjen Binwas K3. Julukan tersebut semakin menegaskan dugaan adanya relasi khusus antara keduanya dalam skema aliran uang haram ini.
Menurut Setyo Budiyanto, IBM kemudian benar-benar memberikan dana Rp3 miliar kepada Noel untuk renovasi rumah. Fakta ini menambah kuat dugaan keterlibatan Noel dalam praktik pemerasan yang telah menelan total dana mencapai Rp81 miliar.
Daftar Lengkap 11 Tersangka
KPK sudah menetapkan 11 orang sebagai tersangka setelah operasi tangkap tangan (OTT) pada 21–22 Agustus 2025. Mereka terdiri dari pejabat internal Kemenaker hingga pihak swasta. Berikut nama-namanya:
- IBM (Irvian Bobby Mahendro) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 (2022–2025)
- GAH (Gerry Aditya Herwanto Putra) – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
- SB (Subhan) – Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 (2020–2025)
- AK (Anitasari Kusumawati) – Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
- IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan/Noel) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (2024–2029)
- FRZ (Fahrurozi) – Dirjen Binwasnaker dan K3 (Maret 2025–sekarang)
- HS (Hery Sutanto) – Direktur Bina Kelembagaan (2021–Februari 2025)
- SKP (Sekarsari Kartika Putri) – Sub Koordinator
- SUP (Supriadi) – Koordinator
- TEM (Temurila) – Pihak PT KEM Indonesia
- MM (Miki Mahfud) – Pihak PT KEM Indonesia
Dampak Kasus terhadap Pemerintahan

Dilansir dari CNN Indonesia, Kasus Noel Diduga Minta Rp3 Miliar dari Sultan bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga menyangkut citra pemerintahan. Noel baru saja dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024, namun hanya dalam hitungan bulan sudah terjerat skandal besar.
Hal ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai:
- Integritas pejabat baru di kabinet Prabowo
- Sistem pengawasan internal kementerian
- Efektivitas pemberantasan korupsi di sektor ketenagakerjaan
Dengan nilai dugaan pemerasan mencapai puluhan miliar, kasus ini berpotensi memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap reformasi birokrasi di Kemenaker.
Modus Pemerasan: Pola Lama, Wajah Baru
Menurut KPK, pola pemerasan dalam kasus ini menunjukkan sistem yang sudah terstruktur, masif, dan berulang. Beberapa indikatornya:
- Tarif resmi dinaikkan berkali lipat sehingga merugikan pihak swasta.
- Dana hasil pemerasan dibagi ke banyak pihak, termasuk pejabat tinggi.
- Aliran dana digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti renovasi rumah hingga membeli motor mewah.
Kondisi ini menggambarkan bahwa praktik penyalahgunaan wewenang di sektor sertifikasi K3 sudah berlangsung lama, hanya saja baru terbongkar ketika OTT dilakukan.
Reaksi dan Tindakan KPK
KPK menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini secara tuntas. Seluruh tersangka telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk Noel. Lembaga antirasuah itu juga menegaskan tidak akan tebang pilih meski yang terjerat adalah pejabat negara.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menekankan bahwa tidak boleh ada toleransi terhadap praktik pemerasan, apalagi yang merugikan dunia usaha dan masyarakat luas.
Penutup
Kasus Noel Diduga Minta Rp3 Miliar dari Sultan menjadi peringatan keras bahwa praktik korupsi bisa muncul bahkan di level pejabat tinggi yang baru saja mendapat amanah. Dengan keterlibatan 11 tersangka, termasuk pihak swasta, dugaan pemerasan sertifikat K3 ini mengungkap betapa rapuhnya sistem pengawasan internal di Kemenaker.
Kini, publik menunggu langkah tegas KPK dan pemerintah dalam memastikan bahwa kasus ini benar-benar dibongkar sampai tuntas, bukan hanya berhenti pada nama-nama yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

