Kasus Pesawat Boeing 757 mendarat darurat usai mesin terbakar di udara kembali membuka diskusi soal keselamatan penerbangan internasional. Pesawat milik maskapai Jerman, Condor Airlines, dengan nomor penerbangan DE3665, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Brindisi, Italia, setelah salah satu mesinnya terbakar ketika baru lepas landas dari Corfu, Yunani, pada Sabtu malam (16/8/2025).
Pesawat jenis Boeing 757-300 tersebut mengangkut 281 orang, termasuk penumpang dan awak kabin, menuju Düsseldorf, Jerman. Beruntung, seluruh penumpang selamat meski momen menegangkan itu menimbulkan trauma mendalam.
Api di Mesin Kanan Pesawat

Beberapa menit setelah lepas landas, sejumlah penumpang menyaksikan percikan api menyembur dari sayap kanan. Beberapa di antara mereka bahkan sempat merekamnya dengan ponsel, dan video tersebut menyebar cepat di media sosial seperti TikTok.
Seorang penumpang yang diwawancarai media Jerman, Bild, mengaku panik dan sempat mengirim pesan perpisahan kepada keluarga.
“Tiba-tiba listrik di kabin mati beberapa detik, pesawat tidak lagi menanjak. Saya pikir itu akhir segalanya,” ujar salah satu penumpang.
Kesaksian lain menyebut api terlihat jelas selama 15–20 detik, menyerupai kobaran oranye di malam gelap. Tidak heran jika banyak penumpang mengalami kepanikan hebat.
Tindakan Cepat Pilot dan Awak Kabin

Pada ketinggian 36.000 kaki atau sekitar 10.972 meter, awak pesawat mendapati adanya gangguan pada aliran udara turbin kanan. Pilot kemudian memutuskan mematikan mesin yang terbakar agar pesawat tetap bisa dikendalikan dengan satu mesin.
Data dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat berbelok menuju Bandara Brindisi di Italia selatan dan berhasil mendarat darurat sekitar pukul 20.15 waktu setempat, atau sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Corfu.
Penumpang Selamat, Namun Banyak yang Trauma
Meski semua penumpang dan awak selamat, pengalaman menegangkan itu meninggalkan luka psikologis. Sebagian penumpang diinapkan di hotel sekitar Brindisi, namun ada pula yang harus bermalam di terminal bandara karena keterbatasan akomodasi. Mereka baru diterbangkan kembali ke Jerman pada hari berikutnya dengan pesawat pengganti.
Banyak penumpang mengaku lega sekaligus kecewa. Lega karena berhasil selamat, namun kecewa dengan pengalaman buruk yang mereka alami.
Penyebab Mesin Terbakar
Juru bicara Condor Airlines menjelaskan bahwa api di mesin kanan disebabkan oleh reaksi kimia di ruang pembakaran yang memicu parameter mesin keluar dari batas normal. Gangguan pasokan aliran udara menyebabkan turbin tidak bekerja semestinya hingga akhirnya terbakar.
“Atas pertimbangan keselamatan, pilot memutuskan mengalihkan penerbangan ke Brindisi. Semua penumpang turun dengan selamat, tanpa ada yang berada dalam bahaya langsung,” ujar pihak maskapai.
Saat ini, Pesawat Boeing tengah menjalani pemeriksaan teknis untuk memastikan penyebab pasti kerusakan dan mencegah hal serupa terjadi di masa depan.
Reputasi Boeing Kembali Jadi Sorotan
Kasus Pesawat Boeing 757 mendarat darurat usai mesin terbakar di udara menambah daftar panjang insiden yang melibatkan pesawat buatan Boeing. Model 757 sendiri merupakan armada lama yang sudah beroperasi selama beberapa dekade.
Dalam beberapa tahun terakhir, Boeing memang kerap disorot publik akibat berbagai masalah teknis dan kecelakaan fatal yang melibatkan model lain seperti 737 MAX. Kini, pertanyaan soal keamanan armada lama Boeing kembali mengemuka.
Pelajaran Penting dari Insiden Ini
Meski berhasil selamat, insiden Boeing 757 terbakar di udara membawa beberapa pelajaran penting:
- Kesiapan pilot & awak kabin – Respons cepat awak pesawat terbukti menyelamatkan ratusan nyawa.
- Peran teknologi penerbangan – Sistem monitoring dan pemutusan mesin berfungsi sesuai prosedur darurat.
- Transparansi maskapai – Informasi penyebab dan langkah perbaikan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
- Faktor usia pesawat – Penggunaan armada lama menuntut pemeriksaan teknis lebih ketat.
Kesimpulan
Insiden Pesawat Boeing 757 mendarat darurat usai mesin terbakar di udara memang berakhir tanpa korban jiwa, namun menyisakan trauma bagi penumpang dan pertanyaan serius soal keselamatan penerbangan. Pendaratan darurat di Brindisi membuktikan profesionalisme pilot dan kru, namun juga mengingatkan bahwa pemeliharaan armada dan teknologi penerbangan yang andal adalah kunci utama keselamatan.
Kedepannya, publik berharap maskapai maupun produsen pesawat lebih ketat dalam mengawasi aspek teknis agar tragedi serupa tidak kembali terulang.

