
Dilansir Tiktok @sintya356 Kedai Mie Gacoan di kawasan Balaraja, Tangerang, mendadak ramai diperbincangkan setelah beredar video seorang pria yang melakukan tindakan pelecehan terhadap wanita di tempat umum. Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 2025 itu membuat para pengunjung panik dan marah, terutama setelah rekaman CCTV menunjukkan dengan jelas aksi tak pantas pelaku.
Aksi Tak Senonoh Terekam Jelas di CCTV
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, termasuk Instagram, terlihat seorang pria tiba-tiba mendekati pelanggan wanita dari belakang dan melakukan tindakan yang dianggap melecehkan. Korban yang merasa tidak terima langsung menoleh dan menghampiri pelaku untuk menanyakan apa maksud dari perbuatannya.
Momen tersebut terjadi di depan banyak pengunjung, membuat suasana kedai menjadi ricuh. Beberapa pelanggan yang menyaksikan kejadian itu tampak berusaha menenangkan korban dan memisahkan pelaku agar situasi tidak semakin memanas.
Reaksi Cepat Korban Pelecehan dan Pengunjung
Korban dengan tegas mempertanyakan tindakan pria tersebut. Ia menuntut penjelasan soal lecehkan di tempat, sementara pelanggan lain merekam kejadian sebagai bukti. “Kamu ngapain? Maksudnya apa pegang-pegang?” terdengar suara perempuan dalam video yang kini viral di berbagai platform.
Beberapa karyawan Gacoan turut membantu menenangkan suasana dan melaporkan insiden itu kepada pihak keamanan setempat. Tak butuh waktu lama, petugas datang ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan.
Keluarga Pelaku Buka Suara: “Dia Punya Gangguan Kejiwaan”
Setelah video tersebut ramai diperbincangkan, keluarga pelaku akhirnya angkat bicara. Mereka mengakui bahwa pria dalam video tersebut memang memiliki gangguan kejiwaan dan tengah dalam proses pengobatan. Menurut penuturan keluarga, pelaku kerap menunjukkan perilaku tidak stabil dan sulit dikendalikan tanpa pengawasan.
Pihak keluarga menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan pihak kedai atas kejadian yang tidak menyenangkan itu. Mereka berharap publik tidak menyebarkan video lebih luas karena khawatir memperburuk kondisi psikologis pelaku yang “sedang menjalani terapi.”
Polisi Turun Tangan
Pihak kepolisian sektor Balaraja dikabarkan sudah menerima laporan terkait insiden ini. Petugas berencana melakukan pemeriksaan terhadap pelaku serta meminta keterangan dari korban dan saksi di lokasi. Meski keluarga menyebut pelaku mengalami gangguan mental, aparat tetap menegaskan bahwa proses hukum harus berjalan sesuai prosedur.
“Kalau benar pelaku memiliki catatan medis terkait gangguan kejiwaan, tentu akan kami koordinasikan dengan pihak rumah sakit atau psikiater,” ujar salah satu petugas.
Respons Warganet dan Publik
Video tersebut langsung viral di berbagai platform sosial media. Banyak warganet yang mengecam keras tindakan pelecehan di tempat umum, apalagi di ruang publik seperti restoran keluarga. Namun sebagian netizen juga menyuarakan empati jika pelaku benar-benar diduga gangguan kejiwaan, karena kondisi itu membutuhkan penanganan medis, bukan hanya hukuman.
“Kalau memang sakit, seharusnya keluarganya lebih memperhatikan dan tidak membiarkan dia keluar sendirian,” tulis salah satu komentar warganet.
Pentingnya Edukasi dan Pengawasan
Kejadian ini kembali membuka mata masyarakat akan pentingnya edukasi tentang kesehatan mental dan pengawasan bagi individu yang memiliki gangguan kejiwaan. Tanpa pendampingan yang tepat, kondisi seperti itu bisa berpotensi membahayakan orang lain maupun diri sendiri.
Lebih jauh lagi, keluarga dan lingkungan sekitar perlu memiliki pemahaman dasar mengenai tanda-tanda gangguan psikologis agar dapat memberikan pertolongan lebih dini. Kesadaran ini bukan hanya membantu penderita untuk mendapat perawatan yang layak, tetapi juga melindungi masyarakat dari potensi tindakan yang tak diinginkan.
Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap kondisi di sekitar, tidak langsung main hakim sendiri, namun tetap melaporkan tindakan yang berpotensi melanggar hukum kepada pihak berwenang.
Penutup
Kasus “Diduga Gangguan Kejiwaan, Pria Ini Lecehkan Wanita di Gacoan” menjadi pelajaran penting tentang empati, kewaspadaan, dan tanggung jawab sosial. Meski tindakan pelecehan tak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun, perlu juga memahami konteks kesehatan mental pelaku agar penanganannya lebih manusiawi dan tepat sasaran.
Pihak Gacoan Balaraja disebut telah meningkatkan pengawasan dan menambah jumlah kamera CCTV di area restoran untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung. Sementara itu, korban mendapat dukungan dari banyak pihak agar tetap kuat menghadapi situasi tidak menyenangkan ini.

