
Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ketika 2 Bocah di Bangkalan Tewas Tertimpa Truk saat Tengah Tidur di dalam rumah mereka. Insiden tragis ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menyita perhatian publik karena melibatkan kecelakaan lalu lintas yang berdampak langsung ke pemukiman warga.
Kronologi Kecelakaan: Truk Gagal Menanjak
Dilansir dari tribunnews.com, Kecelakaan terjadi pada Selasa (23/9/2025) dini hari di Desa Bunajih, Kecamatan Labang, Bangkalan. Truk colt diesel bernomor polisi M 8620 UH yang dikemudikan AA (50), warga Kecamatan Socah, melaju dari arah barat membawa muatan pasir cukup berat.
Saat melalui jalur tanjakan yang disertai tikungan tajam, kendaraan itu diduga kehilangan tenaga. Truk kemudian mundur secara tak terkendali hingga akhirnya terguling dan menimpa sebuah rumah warga yang berada tepat di tepi jalan.
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, muatan pasir yang berat membuat kendaraan tidak mampu menanjak. “Karena tidak kuat, truk mundur dan akhirnya terguling, menimpa rumah warga,” ujarnya.
Rumah Ambruk, Bocah Tertimbun
Bagian belakang truk yang terguling menimpa kamar tidur rumah tersebut. Dinding bata seketika runtuh dan menimpa dua bocah yang saat itu tengah terlelap.
Kedua korban adalah kakak beradik berinisial DNA (10) dan KAA (5). Keduanya tidak sempat diselamatkan karena tertimpa reruntuhan dan kendaraan dalam waktu bersamaan. Nyawa mereka melayang di tempat kejadian perkara (TKP).
Jenazah keduanya langsung dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan. Tangisan keluarga dan kerabat mewarnai suasana duka yang mendalam.
Respons Polisi dan Proses Hukum
Setelah kejadian, Satlantas Polres Bangkalan segera melakukan evakuasi kendaraan dengan peralatan berat. Proses berlangsung cukup lama mengingat truk dalam kondisi terguling dengan muatan pasir yang besar.
Pengemudi truk, AA, telah diamankan untuk dimintai keterangan. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi mata di sekitar lokasi guna memperjelas kronologi. Kendaraan kini ditahan di Unit Gakkum Satlantas Polres Bangkalan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sudah mengamankan sopir serta meminta keterangan beberapa saksi. Proses hukum tetap berjalan,” jelas Ipda Agung.
Dampak Psikologis bagi Warga Sekitar
Insiden 2 bocah kakak beradik tewas tertimpa truk saat tengah tidur menyisakan trauma mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi warga sekitar. Lokasi kejadian yang berada di jalur tanjakan kerap dilalui kendaraan berat, sehingga warga merasa cemas kecelakaan serupa dapat terulang.
Beberapa warga mengaku jalur tersebut memang rawan kecelakaan karena menanjak dan berkelok. Minimnya rambu peringatan serta penerangan jalan memperburuk kondisi, terutama saat malam atau dini hari.
Faktor Risiko di Jalan Tanjakan
Kasus ini menyoroti bahaya besar yang bisa muncul dari jalur tanjakan dengan kondisi tertentu. Beberapa faktor yang bisa memicu kecelakaan serupa antara lain:
- Kelebihan muatan – Kendaraan yang membawa beban melebihi kapasitas lebih sulit menanjak dan rawan kehilangan kendali.
- Kondisi jalan – Tanjakan terjal, tikungan tajam, dan permukaan jalan licin dapat menjadi kombinasi berbahaya.
- Perawatan kendaraan – Sistem rem dan mesin yang tidak prima memperbesar risiko gagal menanjak.
- Kurangnya rambu – Tidak adanya peringatan bahaya membuat pengemudi tidak siap menghadapi kondisi jalan.
Reaksi Publik: Duka dan Tuntutan Keselamatan
Berita mengenai 2 bocah kakak beradik tewas tertimpa truk saat tengah tidur cepat menyebar di media sosial. Warganet membanjiri kolom komentar dengan ungkapan belasungkawa dan rasa prihatin. Banyak yang menuntut agar jalur rawan di Bangkalan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Aktivis keselamatan jalan pun menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh, termasuk pemasangan rambu peringatan, penerangan jalan, serta jalur alternatif untuk kendaraan berat.
Upaya Pencegahan ke Depan
Kasus tragis ini memberi pelajaran penting bahwa keselamatan lalu lintas tidak hanya menyangkut pengemudi, tetapi juga masyarakat sekitar jalur rawan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah tragedi serupa:
- Pengetatan aturan muatan kendaraan agar tidak ada lagi truk yang kelebihan beban.
- Perawatan rutin terhadap sistem rem dan mesin sebelum melintasi jalur menanjak.
- Pengawasan aparat di jalur rawan kecelakaan, terutama malam hingga dini hari.
- Pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalur penyelamat (escape lane) dan rambu peringatan yang jelas.
- Edukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lalu lintas di sekitar pemukiman.
Penutup
Tragedi di Bangkalan menjadi bukti nyata bahwa kecelakaan lalu lintas bisa berdampak fatal hingga merenggut nyawa anak-anak tak berdosa. 2 bocah kakak beradik tewas tertimpa truk saat tengah tidur bukan hanya berita duka, melainkan alarm keras bagi semua pihak agar lebih memperhatikan keselamatan di jalan raya.
Pemerintah, aparat, hingga masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Sebab, keselamatan bukan hanya milik pengendara, tetapi juga hak setiap warga yang tinggal di sekitar jalur transportasi.

