
Kasus penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih terekam CCTV, ditemukan tewas di Bekasi sontak mengejutkan publik. Korban diketahui bernama Mohamad Ilham Pradipta, seorang bankir senior yang menjabat sebagai kepala cabang BRI di kawasan Cempaka Putih, Jakarta.
Berdasarkan informasi, peristiwa bermula setelah Ilham selesai menghadiri rapat dengan pihak Lotte Grosir di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Seusai pertemuan, ia berjalan menuju area parkir untuk kembali ke mobil pribadinya. Saat situasi parkiran sedang relatif sepi, tiba-tiba beberapa orang tak dikenal mendekat dan langsung menyergapnya.
Rekaman CCTV memperlihatkan momen mengejutkan itu. Mobil berwarna putih milik pelaku tampak mengikuti gerak-gerik korban. Begitu Ilham hendak masuk ke mobilnya, ia dipaksa masuk ke kendaraan pelaku dan langsung dibawa kabur.
Penemuan Jasad di Bekasi
Dilansir dari tirto.id, Beberapa hari setelah hilang, jasad Ilham ditemukan di sebuah tanah lapang di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa korban tidak hanya diculik, tetapi juga menjadi korban pembunuhan terencana.
Pihak keluarga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaan mendalam. Mereka menyebut bukti rekaman CCTV menjadi petunjuk awal yang sangat penting untuk mengungkap siapa dalang di balik peristiwa kelam ini.
Polisi Mulai Bertindak
Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur. Kasat Reskrim AKBP Dicky membenarkan laporan tersebut dan menegaskan bahwa penyelidikan kini ditangani oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya.
Dalam perkembangannya, polisi berhasil mengamankan empat orang terduga pelaku. Namun, menurut keterangan resmi, eksekutor utama masih buron dan dalam pengejaran intensif.
“Benar, ada empat orang yang diamankan. Tapi pelaku utama masih dalam pengejaran,” ungkap AKBP Dicky kepada media.

Jejak CCTV dan Bukti Awal
Rekaman CCTV menjadi bukti kunci yang memperlihatkan bagaimana mobil pelaku sudah berada di lokasi beberapa saat setelah mobil korban masuk. Dari hasil analisis, kendaraan tersebut terlihat mengintai, lalu mendekat ketika situasi parkiran lengang.
Beberapa saksi mata mengaku sempat curiga dengan aktivitas mencurigakan itu, namun tak sempat memberi pertolongan karena kejadian berlangsung sangat cepat. Fakta ini semakin menguatkan dugaan bahwa penculikan tersebut sudah direncanakan dengan matang.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat

Keluarga korban menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka menilai Ilham adalah sosok yang berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya dan tidak pernah memiliki masalah pribadi yang serius.
Masyarakat luas pun bereaksi keras. Warganet memenuhi lini media sosial dengan tagar #KeadilanUntukIlham dan menyoroti lemahnya pengawasan keamanan di area publik, termasuk parkiran pusat perbelanjaan.
Dugaan Motif di Balik Kasus
Hingga saat ini, polisi belum mengungkap secara resmi motif di balik penculikan dan pembunuhan ini. Namun, sejumlah spekulasi berkembang:
- Motif Ekonomi – mengingat korban adalah pejabat bank, ada dugaan pelaku memiliki kepentingan finansial tertentu.
- Dendam Pribadi – tidak menutup kemungkinan korban memiliki masalah personal yang berujung tragis.
- Kejahatan Terorganisir – fakta bahwa pelaku bergerak dengan mobil dan strategi terencana membuat dugaan keterlibatan kelompok kriminal semakin kuat.

Langkah Hukum yang Ditempuh
Polisi menegaskan fokus utama saat ini adalah menangkap eksekutor yang masih melarikan diri. Selain itu, kepolisian juga mendalami komunikasi terakhir korban, termasuk agenda rapat dan aktivitas sebelum kejadian.
Polda Metro Jaya memastikan akan membuka informasi terbaru kepada publik secara bertahap. Sementara itu, empat pelaku yang sudah ditangkap tengah menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap siapa otak di balik penculikan tersebut.
Refleksi dan Pesan Keamanan
Kasus penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih terekam CCTV, ditemukan tewas di Bekasi memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kewaspadaan, bahkan bagi mereka yang bekerja di sektor perbankan dengan reputasi tinggi.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada ketika berada di tempat umum, terutama di area parkir yang sepi. Selain itu, perusahaan dan pusat perbelanjaan diharapkan meningkatkan sistem keamanan, mulai dari pencahayaan hingga patroli rutin, guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali.
Kesimpulan
Tragedi yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menjadi perhatian publik nasional. Dengan bukti kuat dari rekaman CCTV dan langkah cepat aparat kepolisian, masyarakat berharap keadilan segera ditegakkan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindak kejahatan bisa menimpa siapa saja, bahkan seorang bankir yang dikenal profesional. Oleh karena itu, keamanan publik dan penegakan hukum harus menjadi prioritas agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa depan.

