
Mengejutkan! ramalan Hard Gumay soal kudeta presiden pada 2025 diambang kenyataan. Apakah Benar akan terjadi? Simak ulasan lengkap ramalan politik yang bikin publik heboh.
Ramalan Hard Gumay yang Bikin Publik Kaget
Mengejutkan! Hard Gumay ramalkan kudeta presiden di 2025, dan pernyataan ini sontak menjadi sorotan publik. Nama Hard Gumay, yang sebelumnya dikenal sebagai figur kontroversial sekaligus anggota Komponen Cadangan TNI (Komcad), kembali ramai dibicarakan setelah ia mengungkap prediksi mengenai gejolak politik di Indonesia.
Pada sebuah podcast populer Macan Idealis di tahun 2024, Gumay secara terbuka menyebut bahwa tahun 2025 akan dipenuhi aksi demonstrasi besar, bahkan lebih besar dari gelombang protes yang terjadi pada 2019 lalu. Ia menegaskan bahwa akan ada provokator yang memicu massa melakukan tindakan anarkis hingga menimbulkan kekacauan sosial.
Tak hanya itu, Gumay juga menyinggung soal adanya upaya kudeta presiden yang direncanakan sekelompok orang, meski akhirnya ia menekankan bahwa percobaan itu tidak akan berhasil.
Detil Ramalan: Demo Besar Hingga Kudeta

Menurut Hard Gumay, 2025 bukanlah tahun yang tenang bagi Indonesia. Ia menyebut adanya beberapa skenario yang berpotensi mengganggu stabilitas negara:
- Demo Besar-Besaran: Gumay menyebut aksi massa di 2025 akan jauh lebih besar dibanding demo tahun 2019.
- Provokasi dan Anarkisme: Akan ada tokoh tertentu yang berperan sebagai provokator, mendorong demonstran bertindak lebih keras.
- Percobaan Kudeta Presiden: Ia menyebut ada kelompok yang berencana menggulingkan presiden, meski akhirnya gagal.
“Ada sosok yang memprovokasi, demo besar, bahkan ada percobaan kudeta presiden. Walau ujungnya gagal, tetap saja ini berbahaya,” ujar Gumay dalam tayangan podcast tersebut.
Pernyataan ini tentu membuat banyak pihak terkejut, mengingat isu kudeta presiden adalah hal yang sangat serius dalam sistem politik Indonesia.
Pesan Keras Gumay untuk Presiden Prabowo
Dilansir dari sindonews.com, Dalam ramalannya, Hard Gumay juga menitipkan pesan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia mengingatkan agar presiden berhati-hati menghadapi situasi politik di tahun 2025.
“Terutama untuk Bapak Prabowo, hati-hati. Jangan mudah percaya pada orang-orang terdekat yang mungkin punya niat tersembunyi,” tegas Gumay.
Pesan tersebut dianggap sebagian orang sebagai bentuk kepedulian, namun bagi yang lain justru dinilai terlalu berlebihan dan spekulatif.
Viral di Media Sosial, Netizen Terbelah

Setelah ramalan ini kembali viral di awal 2025, jagat media sosial langsung dipenuhi perdebatan. Sebagian netizen percaya bahwa Hard Gumay memang punya intuisi tajam, mengingat beberapa ramalannya di masa lalu pernah terbukti.
Namun, tidak sedikit juga yang skeptis dan menilai prediksi ini hanya sekadar sensasi belaka.
Komentar warganet di berbagai platform seperti X (Twitter), TikTok, hingga Instagram menunjukkan reaksi yang beragam:
- “Serem juga kalau bener ada percobaan kudeta. Semoga cuma ramalan kosong.”
- “Hard Gumay ini kadang ngawur, tapi kok ada aja yang kejadian.”
- “Hati-hati Pak Prabowo, semoga aman negara ini.”
Jejak Ramalan Kontroversial Hard Gumay
Sosok Hard Gumay memang kerap jadi pusat perhatian karena ramalan-ramalannya yang nyentrik. Beberapa prediksi yang sempat menghebohkan publik antara lain:
- 2020: Ia menyebut Ashraf Sinclair, suami BCL, akan berpulang. Tak lama kemudian, ramalannya terbukti.
- 2023: Ia meramalkan BCL akan menikah dengan seorang pengusaha, yang akhirnya benar ketika penyanyi itu menikah dengan Tiko Aryawardhana.
- 2021: Ramalannya soal polemik di PSSI dan kontrak Shin Tae-yong juga sempat ramai dibicarakan.
Meskipun tak semuanya tepat, track record tersebut membuat sebagian orang tetap penasaran dengan setiap ucapan Gumay.
Ramalan atau Peringatan?
Bila ditinjau secara rasional, ramalan Hard Gumay tentang kudeta presiden lebih tepat disebut sebagai bentuk peringatan. Indonesia menjelang tahun politik 2025 memang rawan gejolak sosial. Demonstrasi besar bisa saja terjadi, apalagi jika dipicu oleh isu-isu sensitif seperti ekonomi, kebijakan pemerintah, atau dinamika politik elit.
Namun, perlu dicatat bahwa upaya kudeta presiden di era demokrasi modern sangat sulit dilakukan. Sistem keamanan negara, peran TNI/Polri, serta dukungan rakyat menjadi benteng kuat bagi keberlangsungan pemerintahan.
Oleh karena itu, meskipun ramalan ini menghebohkan, tidak ada bukti nyata bahwa kudeta benar-benar akan terjadi.
Mengejutkan! Hard Gumay ramalkan kudeta presiden pada 2025, dan isu ini langsung viral di masyarakat. Ramalannya tentang demo besar, provokator, hingga ancaman kudeta membuat banyak orang waspada, meski akhirnya ia sendiri menegaskan bahwa percobaan tersebut akan gagal.
Apakah ini hanya sekadar ramalan atau sebuah peringatan? Publik tentu bebas menafsirkan. Yang jelas, stabilitas politik Indonesia sangat bergantung pada kewaspadaan pemerintah, aparat keamanan, dan juga masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.

