
kornet.co.id – Nama Salsa Erwina Hutagalung, influencer asal Indonesia yang kini berdomisili di Denmark, kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya viral karena menantang anggota DPR Ahmad Sahroni untuk debat terbuka, kini ia justru dituding sebagai biang kerusuhan akibat aksi demonstrasi yang berlangsung pada akhir Agustus 2025.
Sejumlah akun buzzer ramai-ramai menyerang Instagram pribadinya. Mereka menuding Salsa terlalu banyak bersuara dari luar negeri, seolah dialah pemicu kericuhan demo. Namun, Salsa Erwina dituding biang kerusuhan? Begini jawabannya! Ia dengan tegas menyebut tuduhan itu tidak masuk akal dan justru membahayakan keselamatannya.
Jawaban Tegas Salsa Erwina
Dilansir wartakota, dalam video yang ia unggah di akun Instagram @salsaer, Senin (1/9/2025), Salsa mengaku kaget dengan gempuran komentar yang menyalahkannya.
“Banyak banget akun yang bilang aku harusnya gak banyak bersuara, ikut demo langsung aja. Padahal aku sudah lakukan itu lewat platform ini. Apa yang aku lakukan adalah bentuk demonstrasi,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa demonstrasi tidak selalu harus turun ke jalan. Di era digital, penggunaan media sosial bisa menjadi bentuk perjuangan menyuarakan aspirasi rakyat.
Lebih jauh, Salsa Erwina menyebut bahwa kondisinya memang tidak memungkinkan untuk ikut turun aksi di Indonesia. Selain karena ia berada di Denmark, ia juga merasa bahwa kembali ke tanah air saat ini justru berisiko terhadap keselamatannya.
“Aku sudah pernah merasakan bagaimana intimidasi terjadi pada orang-orang yang kritis terhadap pemerintah. Kalau aku pulang sekarang, nyawaku bisa terancam,” ungkapnya.
Klarifikasi soal Waktu Posting
Narasi buzzer yang menyalahkan Salsa Erwina juga terbantahkan oleh fakta. Ia menegaskan bahwa unggahannya menantang debat Ahmad Sahroni dilakukan setelah demonstrasi pecah pada 25 Agustus.
“Demo itu sudah ada duluan, baru aku speak up. Jadi jelas bukan aku penyebabnya. Kerusuhan itu akibat arogansi para anggota parlemen, bukan suara rakyat yang mengkritik,” tegas Salsa Erwina.

Kritik Tajam untuk Buzzer
Salsa Erwina tak tinggal diam melihat tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia balik mengecam para buzzer yang menurutnya sudah kehilangan empati dan moral.
“Buzzer-buzzer ini, coba kalian pikir, apa kalian masih punya hati nurani? Apakah semua harus dijual demi sepiring nasi?” ucapnya dengan nada kesal.
12 Tuntutan Rakyat Versi Salsa Erwina
Tak hanya membantah tuduhan, Salsa Erwina juga melangkah lebih jauh dengan merangkum aspirasi publik yang membanjiri kolom komentar Instagramnya. Dari ribuan masukan, ia menyusun 12 poin tuntutan rakyat yang viral di media sosial.
Beberapa tuntutan penting yang ia suarakan antara lain:
- Sahkan RUU Perampasan Aset.
- Pecat anggota DPR yang menghina rakyat atau hanya bekerja untuk kepentingan partai.
- Bebaskan peserta demo yang ditangkap pada 25–29 Agustus 2025.
- Reformasi DPR: audit transparan anggaran, siarkan rapat secara live, dan hapus privilese berlebihan.
- Turunkan gaji DPR maksimal 5 kali UMR.
- Tetapkan KPI terukur untuk kinerja DPR.
- Audit BUMN agar benar-benar menguntungkan rakyat.
- Batalkan kenaikan pajak yang memberatkan masyarakat.
- Adili pembunuh Affan Kurniawan dengan hukuman seberat-beratnya.
- Berikan gaji layak bagi guru sebagai pahlawan bangsa.
- Lakukan reformasi kepolisian agar profesional dan berpihak pada rakyat.
- Terapkan syarat ketat anggota DPR: pendidikan minimal S1, bisa bahasa asing, serta lulus tes kapabilitas.
Salsa Erwina menegaskan, pemerintah memiliki waktu 7 hari untuk merespons tuntutan tersebut. “Kalau DPR memang layak dipertahankan, buktikan sekarang. Jangan biarkan rakyat semakin murka,” tulisnya.

Respons Publik yang Membeludak
Unggahan Salsa Erwina mengenai draft tuntutan rakyat sontak viral. Postingan awalnya mendapat lebih dari 411 ribu likes dan ribuan komentar dukungan. Saat versi final dipublikasikan, angka interaksi semakin besar, mencapai 513 ribu likes dan lebih dari 10 ribu komentar.
Tak hanya berupa teks, Salsa Erwina juga membuat video dirinya membaca tuntutan tersebut sambil menandai akun resmi DPR RI dan Presiden Prabowo Subianto.
Situasi di Rumah Keluarga Salsa di Pamulang
Sementara itu, kondisi rumah keluarga Salsa Erwina di Pamulang, Tangerang Selatan, ikut menjadi perhatian. Wartawan yang mendatangi lokasi mendapati rumah tertutup rapat, dengan halaman yang sepi.
Ketua RW setempat, Jul, menjelaskan bahwa ibu Salsa yang sudah berusia lanjut kini tinggal di rumah tersebut. Demi keamanan dan kondisi psikis sang ibu, warga sepakat menjaga lingkungan sekitar dan membatasi akses tamu.
“Kami minta jangan ada yang mengganggu. Beliau sudah sepuh dan butuh ketenangan. Warga akan berusaha menjaga keluarga Salsa Erwina di sini,” ujar Jul.
Kasus ini memperlihatkan bagaimana suara kritis sering kali dibungkam dengan tuduhan tidak berdasar. Salsa Erwina dituding biang kerusuhan? Begini jawabannya! Ia menyebut tuduhan itu keliru, tidak masuk akal, dan justru menunjukkan ketidakmampuan pihak tertentu menerima kritik.
Lewat media sosial, Salsa Erwina menegaskan bahwa ia hanya menyuarakan aspirasi rakyat, bukan memicu kericuhan. Dengan 12 tuntutan rakyat yang ia gaungkan, publik semakin menaruh perhatian pada transparansi DPR, keberpihakan pemerintah, dan perlindungan terhadap suara masyarakat.

