
Insiden kebakaran kembali mengguncang wilayah Tangerang Selatan. Sebanyak 11 rumah di Asrama Polri Serpong hangus terbakar pada Rabu (3/9/2025) siang. Kejadian yang berlangsung di kawasan Cilenggang, Serpong ini sontak menggemparkan warga sekitar karena api menjalar begitu cepat.
Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat api berkobar melahap deretan rumah di kompleks asrama. Seorang pria yang merekam kejadian bahkan terdengar kaget sambil mengatakan, “Kok bisa kayak gini ya? Sebelah rumah sudah terbakar.” Suasana panik jelas tergambar dari suara warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Api Cepat Membesar dan Sulit Dikendalikan
Menurut keterangan petugas, api mulai muncul sekitar pukul 14.17 WIB. Hembusan angin yang cukup kencang membuat kobaran api semakin sulit dikendalikan. Bahkan, sejumlah perabotan rumah tangga hangus tak tersisa, sementara salah satu rumah yang juga difungsikan sebagai warung nyaris ikut habis dilalap api.
Kobaran yang besar membuat warga setempat khawatir api akan merambat ke bangunan lain. Kepanikan semakin menjadi karena api terlihat meloncat dari satu rumah ke rumah lain hanya dalam hitungan menit.
Petugas Gabungan Dikerahkan
Dilansir dari detik.com, Danton Damkar Tangsel, Imam, menyebutkan pihaknya langsung mengerahkan 6 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Petugas Damkar tidak bekerja sendirian, mereka dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI yang turun langsung membantu proses evakuasi warga serta pengendalian api.
“Iya, betul, kebakaran terjadi di Asrama Polri. Saat ini masih dalam tahap pemadaman,” kata Imam saat diwawancarai. Hingga sore hari, petugas masih berjibaku untuk menjinakkan si jago merah.
Kondisi Warga dan Dampak Kebakaran
Meski tidak ada laporan korban jiwa, kerugian materil dari kebakaran ini diperkirakan cukup besar. Sebanyak 11 rumah di Asrama Polri Serpong hangus terbakar, membuat banyak keluarga kehilangan tempat tinggal sekaligus barang-barang berharganya.
Beberapa warga terlihat hanya bisa menyelamatkan sebagian kecil barang, sementara yang lain pasrah melihat rumah mereka dilalap api. Kondisi ini membuat sejumlah korban harus mengungsi sementara ke rumah tetangga maupun kerabat terdekat.
Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan. Petugas kepolisian bersama tim pemadam tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu sumber api. Apakah berasal dari korsleting listrik, kelalaian penggunaan kompor, atau faktor lain, semuanya masih dalam proses penyelidikan.
Reaksi Warga Sekitar
Kejadian 11 rumah di Asrama Polri Serpong hangus terbakar ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari masyarakat. Banyak warga yang menyayangkan minimnya sistem deteksi dini kebakaran di lingkungan padat seperti asrama. Beberapa menilai, jika tersedia alat pemadam ringan atau hydrant yang memadai, mungkin api bisa lebih cepat dikendalikan.
Sementara di media sosial, peristiwa ini ramai diperbincangkan. Video kebakaran dengan cepat viral, memicu komentar netizen yang turut prihatin. Sebagian besar mendoakan agar para korban segera mendapat bantuan dan hunian sementara.
Faktor Risiko di Permukiman Padat
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya sistem keamanan kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk seperti asrama, rumah susun, maupun komplek perumahan. Beberapa faktor yang sering kali memicu kebakaran antara lain:
- Instalasi listrik yang tidak standar atau sudah berusia lama.
- Penggunaan kompor gas tanpa pengawasan.
- Minimnya alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan.
- Jarak rumah yang terlalu berdekatan, sehingga api mudah menjalar.
Dengan memahami faktor risiko ini, warga diharapkan lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan.
Upaya Penanganan Pascakebakaran
Pemerintah daerah bersama aparat Polri dan TNI disebut akan menyalurkan bantuan darurat bagi korban. Bantuan yang biasanya diberikan berupa kebutuhan pokok, tenda pengungsian sementara, hingga dukungan medis jika ada korban yang terluka. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pendataan kerugian untuk menentukan langkah lanjutan, apakah berupa relokasi atau perbaikan fasilitas asrama.
Harapan Korban dan Masyarakat
Bagi korban, yang terpenting saat ini adalah mendapat tempat tinggal sementara yang layak. Beberapa di antaranya berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan, tidak hanya berupa kebutuhan pokok, tetapi juga dukungan untuk membangun kembali rumah yang hancur.
Masyarakat luas juga berharap agar peristiwa serupa tidak terulang. Salah satu caranya dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan, memperkuat sistem pencegahan, serta mempercepat respon tanggap darurat jika kebakaran kembali terjadi.
Kebakaran yang menghanguskan 11 rumah di Asrama Polri Serpong menjadi salah satu musibah besar yang menyisakan duka mendalam bagi warga Tangerang Selatan. Meski tidak menelan korban jiwa, kerugian materil yang besar membuat banyak keluarga kehilangan tempat tinggal.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun peristiwa ini sekaligus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bahaya kebakaran di lingkungan padat penduduk. Diharapkan, ke depan ada langkah nyata dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan sistem pengamanan serta mitigasi kebakaran agar tragedi serupa tidak terulang lagi.

