
Polisi Terima Laporan Penganiayaan Karyawan Zaskia Mecca yang terjadi di Jalan Ampera Raya, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kejadian ini menimpa Faisal Handri, karyawan sekaligus orang kepercayaan artis Zaskia Adya Mecca, pada Senin (22/9/2025).
Dilansir dari kompas.com, Insiden tersebut jadi perhatian publik setelah Zaskia Mecca menceritakan kronologinya lewat unggahan Instagram. Dalam postingannya, ia menyebut Faisal mendapat perlakuan kasar hingga mengalami luka di bagian kepala dan tubuh.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, mengonfirmasi bahwa laporan resmi sudah diterima pihak kepolisian. “Benar, ada masyarakat yang melaporkan kejadian penganiayaan di Jalan Ampera Raya,” tegasnya.
Kronologi Kejadian
1. Bermula dari Klakson
Menurut keterangan korban kepada polisi, peristiwa bermula sekitar pukul 07.15 WIB saat Faisal mengantar Kala, anak Zaskia Mecca, ke sekolah. Di tengah perjalanan, ia mengklakson seorang pengendara motor yang nekat melawan arah.
2. Konfrontasi di Jalan
Pengendara motor itu tidak terima, lalu berbalik arah menghadang Faisal. Korban ditarik turun, dijatuhkan, dan dipukuli berulang kali. Bahkan, menurut kesaksian Zaskia, helm korban sampai hancur karena diinjak.
3. Korban Buat Laporan ke Polisi
Setelah kejadian, sekitar pukul 12.00 WIB, Faisal mendatangi Mapolsek Pasar Minggu untuk membuat laporan resmi. Dari keterangan awal, korban tidak mengenali pelaku.
“Pelapor hanya ingat motor Vespa pink dengan nomor polisi B 3701 FRM. Identitas pelaku masih dalam proses penyelidikan,” jelas Kompol Anggiat.
Kesaksian Zaskia Adya Mecca

Melalui akun Instagramnya, Zaskia Adya Mecca mengungkapkan rasa kecewa sekaligus trauma yang dialami karyawannya. Ia menuliskan bahwa Faisal dipukuli hingga jatuh dan lehernya diinjak.
“Faisal di-stopin, ditarik turun, dipukul, sampai helmnya hancur. Untung ada ibu penjual bubur yang bantuin,” tulis Zaskia.
Ia juga menambahkan bahwa warga sempat menahan pelaku. Namun, pria tersebut mengaku sebagai anggota aparat, sehingga akhirnya berhasil lolos dari kerumunan.
Zaskia Mecca berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelaku. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga menyangkut keamanan masyarakat di jalan raya.
Langkah Kepolisian

Polisi telah melakukan sejumlah upaya investigasi, antara lain:
- Olah TKP bersama korban untuk memastikan titik kejadian.
- Pemeriksaan saksi-saksi di sekitar lokasi.
- Penelusuran rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku.
Kompol Anggiat menegaskan, “Kami akan mendalami rekaman CCTV dan keterangan warga. Mudah-mudahan ada petunjuk yang mengarah pada identitas pelaku.”
Reaksi Publik
Kasus Polisi Terima Laporan Penganiayaan Karyawan Zaskia Mecca langsung menuai atensi luas dari masyarakat:
- Warganet ramai mengecam aksi main hakim sendiri di jalan raya.
- Pecinta Zaskia Mecca menyampaikan dukungan dan doa untuk Faisal.
- Aktivis lalu lintas menilai peristiwa ini bukti bahwa pengendara masih kerap mengabaikan aturan jalan demi kepentingan pribadi.
Banyak yang mendesak polisi bertindak cepat agar pelaku tidak lepas begitu saja.
Masalah Klise di Jalan Raya
Kasus ini membuka kembali perdebatan lama soal konflik di jalan raya. Sejumlah faktor yang sering memicu bentrokan antar-pengendara di antaranya:
- Pelanggaran lalu lintas seperti melawan arah atau menerobos lampu merah.
- Ego pengendara yang tidak mau disalahkan.
- Kurangnya kesabaran dan kontrol emosi di jalan.
- Minimnya patroli di titik rawan pelanggaran.
Jika dibiarkan, kasus seperti ini berpotensi berulang. Karena itu, selain penyelidikan, penting bagi masyarakat untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas.
Penutup
Kasus Polisi Terima Laporan Penganiayaan Karyawan Zaskia Mecca menjadi pengingat bahwa kekerasan di jalan raya bisa menimpa siapa saja. Respon cepat kepolisian dengan melakukan olah TKP, memeriksa saksi, dan menelusuri rekaman CCTV menunjukkan keseriusan dalam mengusut kasus ini.
Zaskia Adya Mecca berharap pelaku segera tertangkap agar keadilan bisa ditegakkan. Pada akhirnya, keselamatan dan keamanan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat, tapi juga seluruh pengguna jalan.

