
Isu mengenai motor dan mobil tertentu bakal dilarang isi Pertalite! kembali ramai diperbincangkan publik. Dalam beberapa pekan terakhir, media sosial diramaikan klaim bahwa pemerintah bersama Pertamina telah menetapkan aturan baru pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Disebutkan bahwa mobil hanya boleh mengisi BBM setiap tujuh hari sekali, sementara motor hanya bisa mengisi setiap empat hari. Tak hanya itu, kendaraan yang menunggak pajak atau tidak memiliki dokumen lengkap juga dikabarkan akan ditolak saat hendak membeli Pertalite di SPBU.
Namun, benarkah informasi tersebut? Mari kita telaah lebih jauh.
Klarifikasi Isu Aturan Mobil Tertentu Bakal Dilarang Isi Pertalite
Hasil penelusuran dari berbagai sumber resmi menyebutkan bahwa klaim tersebut belum terbukti kebenarannya. Hingga kini, pemerintah dan Pertamina memang sedang menggodok kebijakan baru untuk memastikan BBM subsidi lebih tepat sasaran, namun tidak ada keputusan resmi terkait pembatasan waktu pengisian.
Dilansir dari kompas.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, setiap kebijakan baru terkait BBM subsidi akan diumumkan secara resmi. Jadi, masyarakat diminta tidak mudah percaya pada kabar yang hanya beredar di media sosial tanpa sumber yang jelas.
Daftar Mobil yang Masih Boleh Isi Pertalite
Sementara itu, kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin di bawah 1.400cc tetap diperbolehkan menggunakan Pertalite.
Berikut sebagian daftar mobil yang dinyatakan masih bisa mengisi BBM subsidi:
Toyota
Agya 1.197 cc
Calya 1.197 cc
Raize 998 cc & 1.198 cc
Avanza 1.329 cc
Daihatsu
Ayla 998 cc & 1.197 cc
Sigra 998 cc & 1.197 cc
Sirion 1.329 cc
Rocky 998 cc & 1.198 cc
Xenia 1.329 cc
Suzuki
Ignis 1.197 cc
S-Presso 998 cc
Honda
Brio 1.199 cc
Kia
Picanto 1.248 cc
Seltos bensin 1.353 cc
Rio 1.348 cc
Wuling
Formo S 1.206 cc
Nissan
Kicks e-Power 1.198 cc
Magnite 999 cc
Mercedes-Benz
A-Class 1.332 cc
CLA 1.332 cc
GLA 200 1.332 cc
GLB 1.332 cc
DFSK
Super Cab diesel 1.300 cc
Peugeot
2008 1.199 cc
Volkswagen
Tiguan 1.398 cc
Polo 1.197 cc
T-Cross 999 cc
Tata
Ace EX2 702 cc
Renault
Kiger 999 cc
Kwid 999 cc
Triber 999 cc
Audi
Q3 1.395 cc
Fokus Pemerintah: BBM Subsidi Tepat Sasaran
Daripada membatasi waktu pengisian, pemerintah lebih menitikberatkan pada siapa yang berhak menggunakan Pertalite. Tujuannya agar subsidi BBM benar-benar diterima kelompok masyarakat yang berhak.
Beberapa rencana pembatasan yang sudah mengemuka antara lain:
- Berdasarkan kapasitas mesin kendaraan.
Mobil dengan kapasitas di atas 1.400 cc serta motor dengan kapasitas di atas 250 cc diproyeksikan tidak boleh lagi menggunakan Pertalite. - Menggunakan aplikasi MyPertamina atau QR Code.
Verifikasi dilakukan melalui sistem digital untuk memastikan pembeli Pertalite adalah pengguna yang sesuai kriteria. - Revisi aturan pembelian BBM subsidi.
Regulasi baru sempat ditargetkan berlaku sejak Oktober 2024, tetapi mengalami penundaan. Pemerintah menyatakan aturan tersebut masih dalam proses penyempurnaan.
Fakta Seputar Pertalite dan Aturan Penggunaannya
Untuk memperjelas, berikut poin penting terkait isu ini:
- Tidak ada aturan resmi mengenai larangan isi Pertalite setiap 7 hari untuk mobil atau 4 hari untuk motor.
- Pembatasan yang sedang dibahas lebih mengarah pada kapasitas mesin kendaraan, bukan frekuensi pengisian.
- Kendaraan yang menunggak pajak memang diusulkan tidak boleh membeli BBM subsidi, namun masih sebatas wacana.
- Pemerintah berkomitmen bahwa setiap perubahan aturan akan disampaikan secara terbuka.
Mengapa Pembatasan BBM Subsidi Diperlukan?
Konsumsi Pertalite terus meningkat dari tahun ke tahun. Tanpa pembatasan, subsidi yang seharusnya dinikmati masyarakat menengah ke bawah justru banyak terserap oleh kelompok yang mampu.
Beberapa alasan mengapa kebijakan pembatasan dianggap penting:
- Mengurangi beban APBN. Subsidi BBM menyedot anggaran sangat besar.
- Mengurangi penyalahgunaan. Banyak kendaraan mewah atau bermesin besar ikut menikmati Pertalite bersubsidi.
- Mendorong energi berkelanjutan. Pemerintah ingin mengarahkan masyarakat beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Sikap Pertamina dan Pemerintah
Pertamina menyatakan bahwa pihaknya siap mengikuti kebijakan pemerintah. Jika regulasi baru diberlakukan, sistem MyPertamina akan menjadi instrumen utama dalam melakukan verifikasi pengguna.
Sementara itu, pemerintah meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu pengumuman resmi. Setiap kebijakan yang diambil nantinya diharapkan tidak hanya melindungi APBN, tetapi juga memastikan masyarakat kecil tetap mendapatkan akses energi terjangkau.
Kesimpulan
Isu bahwa motor dan mobil tertentu bakal dilarang isi Pertalite! memang bukan isapan jempol, namun detail aturannya masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, belum ada kebijakan resmi mengenai pembatasan waktu pengisian BBM 7 hari untuk mobil atau 4 hari untuk motor seperti yang beredar di media sosial.
Yang jelas, arah kebijakan pemerintah adalah pembatasan berdasarkan kapasitas mesin kendaraan serta penggunaan sistem digital MyPertamina untuk memastikan subsidi tepat sasaran.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap berita hoaks dan hanya merujuk pada informasi dari pemerintah atau Pertamina. Dengan begitu, publik bisa memahami aturan secara utuh tanpa terjebak misinformasi.

