
Kornet.co.id – Langit malam Cirebon mendadak menjadi saksi fenomena luar biasa pada awal Oktober 2025. Sebuah bola api meluncur cepat, menembus gelapnya langit dan memancarkan cahaya terang keemasan sebelum akhirnya menghilang di ufuk barat. Warga yang menyaksikan peristiwa itu sontak geger, sebagian mengabadikan lewat ponsel, sebagian lain memilih beristighfar karena terkejut dengan pemandangan tak biasa tersebut.
Fenomena ini bukanlah ilusi mata. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kemudian mengonfirmasi bahwa cahaya terang yang terlihat dari Cirebon, Indramayu, hingga sebagian wilayah Majalengka itu sangat mungkin merupakan meteor besar yang memasuki atmosfer Bumi.
Kejadian yang Bikin Geger Warga
Menurut laporan warga, bola api muncul sekitar pukul 19.45 WIB. Awalnya tampak seperti bintang jatuh, namun semakin lama sinarnya membesar dan menimbulkan efek pijar yang luar biasa terang. Beberapa warga mengaku mendengar suara dentuman pelan sesaat setelah cahaya itu lenyap. Video amatir pun menyebar luas di media sosial, memperlihatkan cahaya berwarna jingga-putih yang meluncur dengan ekor cahaya memanjang.
Kegemparan tak hanya terjadi di Cirebon. Di berbagai platform media sosial, tagar “#BolaApiCirebon” sempat menjadi trending. Banyak yang berspekulasi, mulai dari satelit jatuh, benda antariksa, hingga pertanda mistis. Namun penjelasan ilmiah kemudian datang dari para peneliti BRIN.
Analisis Awal Peneliti BRIN
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, melalui keterangan resminya, menyebut bahwa fenomena itu sangat konsisten dengan karakteristik meteor besar, atau dalam istilah astronomi disebut bolide. Jenis meteor ini berbeda dengan meteor biasa yang hanya tampak sekelebat di langit malam. Meteor besar memiliki ukuran lebih besar dari bola tenis dan saat memasuki atmosfer, menghasilkan energi panas luar biasa yang menyebabkan pijaran terang seperti bola api raksasa.
Menurut BRIN, peristiwa ini terjadi ketika batuan antariksa menembus atmosfer dengan kecepatan antara 11 hingga 72 kilometer per detik. Gesekan dengan udara menyebabkan suhu permukaannya meningkat drastis, mencapai ribuan derajat Celsius, sehingga memancarkan cahaya terang yang terlihat dari jarak ratusan kilometer.
Kemungkinan Jatuhnya Fragmen di Bumi
DIlansir dari detik.com hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai jatuhnya fragmen atau sisa batu meteor di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun, para peneliti tidak menutup kemungkinan adanya pecahan kecil yang mencapai permukaan tanah. Biasanya, meteor besar akan terfragmentasi di udara, menghasilkan serpihan yang menyebar di area tertentu. BRIN sedang memantau data dari stasiun pengamatan langit untuk memastikan lintasan dan titik potensial jatuhnya fragmen tersebut.
Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan LAPAN (yang kini tergabung dalam BRIN) untuk memeriksa kemungkinan deteksi suara infrasonik yang bisa mengindikasikan ledakan udara akibat pecahnya meteor.
Fenomena Langka, Tapi Bukan Pertama Kalinya
Indonesia memang bukan pertama kali menyaksikan fenomena seperti ini. Dalam dua dekade terakhir, beberapa laporan bola api di langit pernah tercatat, mulai dari Jogja pada 2010, Lampung pada 2020, hingga Jawa Timur pada 2023. Namun, kemunculan meteor besar di Cirebon kali ini menjadi salah satu yang paling terang dan luas jangkauan visualnya.
Para astronom menilai, kejadian seperti ini bisa menjadi kesempatan berharga untuk mempelajari lebih jauh tentang batuan antariksa yang melintas dekat orbit Bumi. Setiap bola api yang menembus atmosfer membawa informasi tentang asal-usul tata surya, karena sebagian besar meteor berasal dari pecahan asteroid atau komet yang sudah berumur miliaran tahun.
Respon dan Rasa Takjub Masyarakat
Bagi masyarakat awam, momen tersebut menjadi pengalaman langka. Banyak warga mengaku baru pertama kali melihat langit begitu terang oleh cahaya yang datang tiba-tiba. Beberapa anak muda bahkan menyangka sedang terjadi ledakan pesawat atau roket. Namun setelah keterangan resmi BRIN keluar, sebagian besar merasa lega sekaligus takjub.
Warga berharap, jika benar ada sisa meteor besar yang jatuh di daratan, pihak berwenang dapat menemukannya untuk diteliti lebih lanjut. Sisa meteor seperti itu sangat berharga karena bisa mengandung unsur logam langka seperti nikel, iridium, dan platina yang jarang ditemukan di kerak Bumi.
Makna Ilmiah di Balik Bola Api
Secara ilmiah, bola api adalah bukti nyata bahwa Bumi selalu menjadi sasaran jutaan batuan kecil dari luar angkasa setiap tahun. Sebagian besar terbakar habis di atmosfer tanpa sempat mencapai permukaan. Namun ketika ukurannya cukup besar, peristiwa itu menghasilkan cahaya spektakuler seperti yang terlihat di Cirebon.
Para ilmuwan memanfaatkan kejadian semacam ini untuk memperbarui peta lintasan objek dekat Bumi (Near-Earth Objects/NEO). Data tersebut membantu memprediksi kemungkinan benda langit lain yang bisa mendekat atau berpotensi menabrak Bumi di masa depan.
Harapan ke Depan: Lebih Banyak Pengamatan Langit
Fenomena meteor besar di Cirebon menjadi pengingat betapa luas dan dinamisnya ruang angkasa di sekitar kita. BRIN kini berencana memperkuat jaringan pengamatan langit nasional agar setiap kejadian serupa bisa terdeteksi lebih cepat dan akurat. Dengan teknologi seperti kamera all-sky dan sensor infrasonik, setiap bola api yang melintas bisa terekam dan dianalisis secara ilmiah.
Selain kepentingan ilmiah, fenomena ini juga menjadi momentum edukasi publik tentang pentingnya sains antariksa. Banyak sekolah di Cirebon kini tertarik menjadikan kejadian ini sebagai bahan pembelajaran — bagaimana sebuah batu dari luar Bumi bisa menciptakan cahaya seindah itu sekaligus menimbulkan rasa ingin tahu mendalam.
Kesimpulan
Fenomena bola api di langit Cirebon bukan sekadar tontonan langka, tetapi juga pengingat bahwa Bumi hanyalah satu titik kecil di hamparan jagat raya. Ketika meteor besar melintas, kita seolah diingatkan bahwa alam semesta masih penuh misteri dan keajaiban yang menanti untuk diungkap.
Peneliti BRIN menegaskan, masyarakat tak perlu panik setiap kali melihat cahaya aneh di langit, tetapi justru bisa melaporkan ke pihak berwenang atau lembaga astronomi untuk diteliti. Karena setiap pijaran cahaya dari angkasa menyimpan kisah miliaran tahun tentang asal-usul materi di alam semesta — dan siapa tahu, mungkin suatu hari sebuah bola api lain akan kembali menyapa langit Indonesia.

