
Awal Mula Konflik Brad Pitt dan Angelina Jolie yang Tak Kunjung Usai
Perseteruan makin tajam: Brad Pitt gugat Angelina Jolie senilai Rp 584 miliar! Setelah bertahun-tahun berpisah, konflik antara mantan pasangan ikonik Hollywood ini belum juga reda. Aktor peraih Oscar tersebut kini menggugat Jolie atas dugaan penjualan ilegal saham kilang anggur mewah mereka di Prancis, Château Miraval, tanpa seizinnya.
Menurut laporan pengadilan yang dikutip dari People pada Jumat (7/11/2025), Brad Pitt menuduh mantan istrinya telah melanggar kesepakatan bisnis yang mereka buat bersama. Pasangan yang dulu dijuluki Brangelina itu membeli Château Miraval pada 2008 dan menjadikannya salah satu merek anggur paling sukses di Eropa.
Kesepakatan yang Dilanggar
Dalam gugatannya, Brad Pitt menjelaskan bahwa ia dan Jolie telah memiliki kesepakatan tidak tertulis untuk tidak menjual saham masing-masing tanpa persetujuan satu sama lain. Bagi Pitt, Château Miraval bukan hanya investasi, tetapi juga simbol kerja keras dan kebersamaan mereka di masa lalu.
Namun, Jolie diduga mengabaikan kesepakatan tersebut. Ia disebut menjual 50% sahamnya kepada pihak ketiga tanpa memberi tahu Brad Pitt lebih dulu. Langkah ini, menurut Pitt, tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mencoreng reputasi bisnis yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
“Brad merasa dikhianati. Ia membangun bisnis ini dari nol dan menaruh hati di dalamnya,” ujar seorang sumber dekat kepada People.
Penjualan ke Konglomerat Rusia
Dilansir detik.com, Puncak konflik terjadi pada tahun 2021, ketika Angelina Jolie menjual setengah kepemilikannya di Château Miraval kepada perusahaan yang berafiliasi dengan Stoli Group, milik miliarder asal Rusia, Yuri Shefler. Penjualan ini, menurut tim hukum Pitt, dilakukan tanpa persetujuan atau komunikasi apa pun kepada pihak Brad.
Dokumen pengadilan menunjukkan bukti komunikasi internal antara tim hukum Jolie dan pembeli potensial. Dari bukti tersebut, disebutkan bahwa pihak Jolie menyadari potensi pelanggaran perjanjian namun tetap melanjutkan transaksi.
Brad Pitt pun menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran kepercayaan dan meminta ganti rugi sebesar USD 35 juta (sekitar Rp 584 miliar). Nilai itu mencakup kerugian finansial, dampak reputasi, dan potensi kehilangan kendali atas merek Miraval.
Pembelaan Angelina Jolie: Tidak Ada Perjanjian Tertulis
Di sisi lain, tim hukum Angelina Jolie menolak semua tuduhan. Mereka menegaskan bahwa tidak pernah ada kontrak tertulis yang melarang Jolie menjual sahamnya. Menurut mereka, Pitt mencoba menggunakan sengketa bisnis ini untuk mengontrol mantan istrinya secara finansial, bahkan setelah perceraian mereka disahkan.
“Angelina hanya menjual bagian yang menjadi haknya secara sah. Ia tidak melanggar hukum apa pun,” tulis tim pengacara Jolie dalam pernyataannya.
Pihak Jolie juga menuduh Pitt berusaha menguasai penuh bisnis anggur tersebut, padahal kepemilikan sebelumnya bersifat setara. Perselisihan ini, menurut pengamat hukum, menunjukkan bahwa konflik antara keduanya kini tidak hanya bersifat emosional, tetapi juga ekonomi.
Kilas Balik: Dari Cinta Lokasi hingga Pertempuran Hukum
Kisah cinta Brad Pitt dan Angelina Jolie bermula di lokasi syuting film Mr. & Mrs. Smith pada 2004. Chemistry keduanya membuat publik terpikat, dan mereka akhirnya menjalin hubungan yang menjadi sorotan dunia.
Setelah beberapa tahun bersama dan memiliki enam anak, pasangan ini resmi menikah pada 2014 — di Château Miraval, tempat yang kini menjadi sumber sengketa. Namun, hanya dua tahun kemudian, Jolie menggugat cerai Pitt pada 2016 dengan alasan “perbedaan yang tidak dapat disatukan”.
Perceraian itu memicu serangkaian konflik baru, mulai dari hak asuh anak hingga pembagian aset. Kini, hampir satu dekade kemudian, perseteruan mereka justru makin tajam dengan munculnya gugatan senilai ratusan miliar rupiah ini.
Dampak terhadap Bisnis dan Reputasi
Kasus hukum ini tak hanya berdampak pada hubungan pribadi mereka, tetapi juga menimbulkan efek besar bagi bisnis Château Miraval. Kilang anggur yang dulunya dikenal karena keanggunan dan prestisenya kini kerap dikaitkan dengan drama hukum antara mantan pasangan ini.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa konflik internal tersebut membuat sejumlah mitra bisnis ragu untuk melanjutkan kerja sama. Meskipun demikian, produk Miraval masih beredar di pasar global dan tetap diminati, berkat kualitas anggur rosé-nya yang diakui dunia.
Namun, para analis industri menyebut, jika sengketa ini berlarut-larut, nilai merek Miraval bisa menurun drastis karena citra negatif yang menempel akibat konflik pribadi pemiliknya.
Sidang Lanjutan dan Prediksi Publik
Sidang lanjutan untuk gugatan Brad Pitt terhadap Angelina Jolie dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025 di Los Angeles. Banyak penggemar maupun pengamat hukum menantikan hasilnya, karena keputusan pengadilan ini bisa menjadi preseden penting dalam kasus sengketa aset pasangan selebritas di masa depan.
Publik juga penasaran apakah keduanya akan mencapai penyelesaian damai, atau justru memperpanjang konflik yang sudah berjalan hampir satu dekade ini. Beberapa media Hollywood bahkan menyebut kasus ini sebagai “drama hukum paling mahal di Hollywood”.
Penutup: Cinta yang Berubah Jadi Sengketa
Dulu mereka adalah simbol cinta dan glamor Hollywood, kini Brad Pitt dan Angelina Jolie justru dikenal karena perseteruan hukum yang tak berujung. Dari kisah romantis di film, pernikahan mewah di Prancis, hingga gugatan miliaran rupiah, perjalanan mereka mencerminkan betapa rapuhnya keseimbangan antara cinta dan kekuasaan.
Dengan nilai gugatan mencapai Rp 584 miliar, konflik ini bukan sekadar soal uang, tapi juga tentang harga diri, kepercayaan, dan kendali atas warisan yang dulu mereka bangun bersama.
Satu hal yang pasti: perseteruan makin tajam, Brad Pitt gugat Angelina Jolie senilai Rp 584 miliar — dan dunia tidak akan berhenti memperhatikannya.

