
Kabar mengejutkan datang dari Lombok Barat. Dilaporkan hilang 5 hari, intel polisi ditemukan tewas dengan leher terikat! Peristiwa ini menimpa Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat.
Pria berusia 29 tahun itu semula berpamitan kepada istrinya, Briptu Rizka Sintiyani, pada 13 Agustus 2025 untuk berangkat kerja. Namun sejak saat itu, Esco tak pernah kembali. Pencarian panjang dilakukan oleh keluarga, rekan, bahkan melibatkan paranormal. Sayangnya, pencarian tersebut justru berujung duka mendalam.
Pada Minggu, 24 Agustus 2025, Esco ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah kebun yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar. Kondisi tubuhnya mengenaskan—membusuk, tergeletak di tanah, dan lehernya terikat tali pada sebuah pohon.
Upaya Pencarian Hingga Bantuan Dukun

Dilansir dari Tribunlombok.com, Keluarga Esco sempat berusaha mencari ke berbagai tempat. Saihun, mertua korban, bahkan mengaku sempat meminta bantuan dukun demi mengetahui keberadaan menantunya.
“Hilang itu, istrinya cari, saya juga cari, semuanya ikut mencari. Saya juga minta bantuan dukun supaya bisa cepat pulang ke rumah,” kata Saihun, Selasa (26/8/2025).
Namun, takdir berkata lain. Justru Saihun sendiri yang akhirnya menemukan jasad menantunya saat tengah mencari ayam di perbukitan belakang rumah. Pemandangan itu sontak membuat keluarga syok dan tak menyangka pencarian berakhir tragis.
Keluarga: Esco Sosok Baik dan Tidak Punya Masalah
Menurut keterangan keluarga, khususnya mertua, Esco dikenal sebagai pribadi yang baik, rajin, dan taat beragama. Ia disebut tidak pernah memiliki persoalan, baik dalam lingkup keluarga maupun dengan sang istri.
“Tidak ada masalah, sama keluarga adem-adem saja. Sama istri juga tidak ada masalah,” ujar Saihun menegaskan.
Kesaksian ini menambah teka-teki: jika Esco tidak memiliki masalah pribadi, lalu apa yang sebenarnya terjadi di balik kematiannya?
Istri Syok dan Jatuh Sakit
Briptu Rizka Sintiyani, istri korban, dikabarkan mengalami syok berat setelah mendengar kabar suaminya ditemukan tak bernyawa. Kondisi jasad yang sudah membusuk dengan jeratan di leher menambah trauma mendalam baginya.
“Rizka sakit sejak Esco dinyatakan hilang. Setelah mayat ditemukan, kondisinya makin drop karena tak kuat menerima kenyataan,” tutur Saihun.
Polisi Temukan Tanda Kekerasan

Polda NTB langsung turun tangan mengusut kasus ini. Dari hasil autopsi awal, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, khususnya di bagian leher.
“Pada leher korban terdapat tanda kekerasan,” ungkap Kombes Pol Syarif Hidayat, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB.
Namun, Syarif belum merinci bentuk kekerasan itu ataupun penyebab pastinya. Ia menegaskan penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya terus memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga terdekat dan orang pertama yang menemukan jenazah.
“Kita masih dalami keterangan saksi-saksi, termasuk istri korban dan mertua,” tambahnya.
Fakta Penting dari Lokasi Penemuan

Saat ditemukan, tubuh Brigadir Esco masih mengenakan pakaian dinas lengkap. Beberapa barang pribadi masih melekat pada dirinya, di antaranya:
- Jam tangan
- Ponsel (ditemukan di saku celana)
- Kunci sepeda motor
Ponsel Esco kini menjadi salah satu barang bukti penting. Namun, kendala muncul karena perangkat tersebut terkunci. Polisi akhirnya membawa HP itu ke Bareskrim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“HP korban terkunci dan tidak ada yang tahu kata sandinya, bahkan istri korban pun tidak tahu. Saat ini sedang proses pemeriksaan di Bareskrim,” jelas Syarif.
Misteri yang Belum Terungkap
Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan besar:
- Mengapa seorang intel yang dikenal baik dan tak bermasalah bisa ditemukan tewas dengan kondisi demikian?
- Siapa yang terakhir kali bertemu dengan Esco sebelum dinyatakan hilang?
- Apakah ada kaitan antara pekerjaannya sebagai intel dengan kematian misterius tersebut?
Hingga kini, penyidik dari Polda NTB dan Polres Lombok Barat masih bekerja keras untuk mengungkap fakta sebenarnya. Publik pun berharap kasus ini bisa segera terjawab agar keluarga mendapatkan kepastian hukum dan keadilan.
Kesimpulan: Kasus yang Masih Gelap
Kematian Brigadir Esco Faska Rely menjadi sorotan publik karena penuh kejanggalan. Dilaporkan hilang 5 hari, intel polisi ditemukan tewas dengan leher terikat! Fakta bahwa ia ditemukan begitu dekat dengan rumah, masih mengenakan pakaian dinas, dan ponsel terkunci menambah lapisan misteri.
Polda NTB menegaskan penyelidikan akan terus berjalan hingga penyebab pasti terungkap. Sementara keluarga masih dirundung duka, terutama sang istri yang syok berat.
Kasus ini bukan hanya tragedi bagi keluarga, tetapi juga ujian serius bagi aparat dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

