
Cuaca Ekstrem Landa Kota Malang
Hujan deras disertai angin kencang bikin Kota Malang porak-poranda! Cuaca ekstrem yang terjadi sejak Minggu siang (2/11/2025) membuat suasana Kota Malang berubah mencekam. Dalam waktu kurang dari dua jam, hujan lebat disertai tiupan angin berkecepatan tinggi meluluhlantakkan berbagai titik di empat kecamatan: Kedungkandang, Sukun, Blimbing, dan Klojen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat sedikitnya 14 titik lokasi pohon tumbang, beberapa kendaraan tertimpa, serta tiga warga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan pohon.
13 Pohon Tumbang dan Akses Jalan Lumpuh
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, hasil asesmen sementara menunjukkan setidaknya 13 pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang. Lokasi paling parah berada di Jalan Raya Gadang dan Jalan Untung Suropati Utara, di mana pohon besar menimpa mobil yang sedang melintas.
“Petugas kami langsung berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pemotongan dan evakuasi pohon. Sementara pengaturan lalu lintas dibantu Dishub dan Polsek setempat,” ujar Prayitno.
Akibat insiden itu, arus lalu lintas sempat macet total selama beberapa jam. Warga yang hendak melintas di kawasan Jalan Mayjen Sungkono bahkan harus memutar jauh karena akses tertutup batang pohon berdiameter besar.
Dampak Meluas: Fasilitas Umum dan Kendaraan Rusak
Dilansir detik.com, Tak hanya menumbangkan pepohonan, hujan deras disertai angin kencang bikin Kota Malang porak-poranda dengan berbagai kerusakan di fasilitas umum. Beberapa tiang listrik dan jaringan telekomunikasi roboh, kabel PLN terputus, hingga tembok kantor bank retak karena tertimpa pohon.
Di Jalan Mayjen Sungkono, empat mobil dan satu sepeda motor dilaporkan mengalami kerusakan. Salah satu tiang provider bahkan tumbang menimpa mobil yang terparkir di depan ruko.
Sementara itu, di Jalan Kolonel Sugiono, sebuah mobil Avanza yang berisi empat penumpang nyaris celaka setelah pohon besar roboh tepat di atasnya. Beruntung, semua penumpang selamat meski mobil rusak di bagian atap.
Warga Luka dan Listrik Padam
BPBD mencatat tiga warga di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, mengalami luka cukup serius karena tertimpa cabang pohon saat melintas. Mereka segera dievakuasi ke RSUD Kota Malang dan kini menjalani perawatan intensif.
Selain korban luka, pemadaman listrik melanda beberapa wilayah seperti Kedungkandang dan Buring sejak pukul 15.30 hingga 18.30 WIB. Pemadaman terjadi akibat kabel listrik tertimpa pohon besar di kawasan Mayjen Sungkono.
“Lampu sempat padam selama hampir tiga jam. Setelah petugas PLN datang dan membersihkan ranting, baru listrik bisa nyala lagi,” ujar Hariadi, warga Buring.
Cerita Warga: “Anginnya Seperti Badai!”
Banyak warga mengaku belum pernah melihat cuaca seekstrem itu. Menurut Riko, warga Perum Tiara Garden, atap rumahnya terlepas akibat terjangan angin.
“Seng di atap rumah saya sampai terbang. Genteng juga banyak yang beterbangan. Ruang atas jadi kebasahan semua,” ungkapnya.
Kondisi serupa juga dialami penghuni perumahan The Palm Residence. Beberapa ruko tertimpa pohon besar, sementara papan nama “The Palm” roboh ke jalan raya. Sisa batang pohon dan daun berserakan masih terlihat hingga keesokan paginya.
14 Titik Terdampak di Empat Kecamatan
BPBD Kota Malang merinci lokasi terdampak hujan deras dan angin kencang sebagai berikut:
- Kecamatan Blimbing: Jl. Untung Suropati Utara, Jl. Brawijaya No.9, Jl. Lawu No.1, Jl. Kauman Gg. II RW 03, Jl. Merbabu (Taman Malabar), dan Jl. Pasar Besar.
- Kecamatan Sukun: Jl. S. Supriadi, Jl. Merpati Utara, Jl. Kolonel Sugiono No.188, dan Jl. Raya Gadang.
- Kecamatan Kedungkandang: Jl. Mayjen Sungkono, Jl. Zaenal Zakse No.40, Jl. Citra Garden City, dan Jl. Ki Ageng Gribig.
- Kecamatan Klojen: Beberapa titik di pusat kota juga mengalami gangguan lalu lintas akibat pohon tumbang dan genangan air.
Kerusakan paling parah tercatat di Kecamatan Kedungkandang dan Sukun, di mana pohon besar menimpa jaringan listrik dan kendaraan pribadi.
Tanah Longsor di Tapak Siring
Selain pohon tumbang, kejadian tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Jl. Tapak Siring Gg. 2 RT 05 RW 08. Material tanah menutup sebagian jalan dan sempat menghambat akses warga. Petugas gabungan BPBD, DLH, dan relawan segera turun melakukan pembersihan serta pendataan kerugian.
Upaya Evakuasi dan Peringatan Dini
Hingga malam hari, petugas masih disibukkan dengan proses evakuasi dan pemotongan batang pohon di beberapa titik. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Surya Adhi Nugraha, menuturkan seluruh personel dikerahkan untuk menangani lokasi terdampak.
“Data bersifat dinamis dan akan kami perbarui sesuai kondisi di lapangan. Kami terus berkoordinasi dengan PLN, Dishub, dan DLH agar proses normalisasi berjalan cepat,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan. Informasi peringatan dini disebarkan melalui media sosial dan grup kelurahan agar warga dapat segera mengantisipasi.
Seruan Kewaspadaan untuk Warga Malang
Kepala BPBD Prayitno menegaskan, hujan deras disertai angin kencang seperti yang terjadi pada Minggu lalu bisa kembali terjadi sewaktu-waktu. Ia mengingatkan warga agar:
- Menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan.
- Tidak memarkir kendaraan di dekat tiang listrik atau baliho.
- Segera melapor ke kelurahan atau BPBD jika menemukan pohon rawan tumbang.
“Informasi cuaca terkini terus kami pantau dari BMKG. Harapannya masyarakat dapat lebih siap dan tidak panik jika situasi serupa terulang,” pungkasnya.
Penutup
Peristiwa hujan deras disertai angin kencang bikin Kota Malang porak-poranda! ini menjadi pengingat penting bahwa perubahan cuaca ekstrem bisa datang tanpa peringatan panjang. Kolaborasi antara warga dan aparat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan menjaga keselamatan bersama.
Cuaca memang tak bisa dikendalikan, namun kewaspadaan bisa menyelamatkan banyak nyawa dan harta benda.

