
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Bergema di Tanah Spanyol
Barcelona kembali menjadi saksi keajaiban dari lintasan balap dunia. Dalam ajang FIM JuniorGP World Championship 2025 yang digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (2/11), bendera Merah Putih berkibar megah di podium.
Semuanya berkat aksi heroik M. Kiandra Ramadhipa, pebalap muda asal Sleman, Yogyakarta, yang menorehkan kemenangan spektakuler di kelas European Talent Cup (ETC). Dari posisi start ke-24, Ramadhipa menutup balapan sebagai juara pertama JuniorGP World—sebuah pencapaian luar biasa yang membuat “Indonesia Raya” dinyanyikan di Barcelona!
Dari Posisi 24 ke Juara di JuniorGP World : Kisah Tekad dan Keberanian
Dilansir jawapos.com, Tak banyak yang menyangka bocah 15 tahun ini akan menorehkan kisah seberani ini. Akibat penalti di sesi kualifikasi, Ramadhipa harus start jauh di belakang, di posisi ke-24. Namun mental baja dan determinasi tinggi membuatnya pantang menyerah.
Sejak bendera start dikibarkan, pebalap Honda Asia Dream Racing – Junior Team itu langsung tancap gas. Satu per satu lawan ia salip dengan presisi luar biasa. Di pertengahan race, Ramadhipa sudah menembus posisi sepuluh besar.
Empat lap terakhir menjadi panggung keajaiban. Ia memacu Honda NSF250R miliknya hingga menyalip barisan depan dan sempat memimpin dua lap terakhir di JuniorGP World ini. Ketegangan mencapai puncak di tikungan akhir, di mana selisih waktu hanya 0,007 detik memisahkannya dari posisi kedua.
Namun keberanian dan fokus Ramadhipa tidak tergoyahkan. Ia menutup balapan dengan kemenangan mutlak—kemenangan kedua di musim 2025 yang membuat namanya semakin bersinar di kancah Eropa.
“Alhamdulillah, ini untuk Indonesia, keluarga, dan seluruh tim. Dari posisi 24, saya buktikan bisa menang untuk Indonesia!” ujar Ramadhipa penuh haru setelah race berakhir.
Sujud Syukur di Parc Fermé: Simbol Rendah Hati Sang Juara JuniorGP World
Begitu turun dari motor, Ramadhipa langsung bersujud syukur di depan para kru tim. Dalam video yang diunggah Astra Honda Racing Team, terlihat ia juga mengucap takbir di balik helm kuningnya.
Momen ini bukan hanya tentang kemenangan di lintasan, tapi juga refleksi dari perjuangan panjang dan kesabaran menghadapi tekanan besar di ajang dunia.
“Balapan ini sangat berat. Saya melakukan kesalahan di kualifikasi dan harus start dari belakang. Tapi saya belajar untuk tetap fokus dan percaya pada tim. Hasil ini saya persembahkan untuk Indonesia,” ungkapnya melalui akun resmi JuniorGP.
Kemenangan Kedua, Posisi Klasemen Makin Kuat
Kemenangan di Barcelona ini menjadi gelar kedua Ramadhipa sepanjang musim European Talent Cup 2025. Tambahan poin penuh membuatnya kini mengantongi 129 poin dan naik ke peringkat ketiga klasemen sementara.
Dengan hasil ini, peluangnya untuk finis sebagai salah satu pembalap terbaik musim ini semakin terbuka lebar menjelang seri terakhir di Valencia.
Veda Ega Pratama: Stabil dan Kompetitif di Kelas Moto3 JuniorGP World
Tak hanya Ramadhipa, Indonesia juga diwakili Veda Ega Pratama, pebalap muda andalan Astra Honda Racing Team, yang tampil solid di kelas Moto3 JuniorGP.
Dalam dua race di Barcelona, Veda finis di posisi keenam dan kedelapan—hasil yang menunjukkan konsistensi tinggi di antara pebalap muda terbaik dunia.
“Dua balapan ini sangat menantang. Tapi saya belajar banyak soal adaptasi dan strategi. Di Valencia nanti, saya ingin tampil lebih maksimal untuk Indonesia,” ujar pebalap asal Gunungkidul itu penuh semangat.
Dengan total 64 poin, Veda kini berada di posisi ke-11 klasemen sementara dan berpotensi menembus sepuluh besar dunia.
Pembinaan AHM Terbukti Efektif: Dari Indonesia untuk Dunia
Kisah dua pebalap muda ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan berjenjang dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Melalui Astra Honda Racing Team dan berbagai wadah pelatihan seperti Junior Talent Team, AHM secara konsisten membina generasi baru pebalap Tanah Air agar mampu bersaing di level internasional.
“Kemenangan Ramadhipa dan performa konsisten Veda membuktikan hasil dari pembinaan berkelanjutan yang kami lakukan. Kami bangga melihat semangat juang mereka membawa nama Indonesia di kancah dunia,” ujar Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM.
Pembinaan ini tidak hanya melatih kecepatan dan teknik, tetapi juga membentuk karakter: disiplin, sportif, dan pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang menjadikan Ramadhipa dan Veda simbol kebangkitan pebalap muda Indonesia.
Menuju Seri Terakhir di Valencia: Misi Menutup Musim dengan Gemilang
Musim FIM JuniorGP World Championship 2025 akan berakhir di Circuit Ricardo Tormo, Valencia, pada akhir November. Ramadhipa dan Veda sudah bersiap menghadapi seri pamungkas dengan semangat tinggi untuk kembali mengibarkan Merah Putih.
Ramadhipa menargetkan podium lagi agar bisa mengunci posisi tiga besar klasemen akhir, sementara Veda berambisi finis di sepuluh besar dunia.
Semangat mereka mencerminkan tekad kuat generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan membawa harum nama bangsa di ajang internasional.
Fakta Menarik dari Barcelona:
- Ramadhipa memenangkan balapan hanya dengan selisih 0,007 detik, margin kemenangan paling tipis sepanjang musim 2025.
- Ini adalah kedua kalinya Indonesia Raya berkumandang di Catalunya, setelah Fadillah Arbi Aditama meraihnya pada 2023.
- Motor Honda NSF250R yang digunakan Ramadhipa dikembangkan dari teknologi Moto3, menjadikannya motor balap muda yang tangguh dan kompetitif di Eropa.
- Dua pebalap Indonesia kini sama-sama berada di 10 besar pembalap muda terbaik Asia di Eropa.
Penutup: Semangat Garuda di Lintasan Dunia
Kemenangan Ramadhipa bukan sekadar hasil dari balapan — ini adalah simbol semangat, keberanian, dan keyakinan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing dengan dunia.
Dari posisi 24 ke juara JuniorGP World, “Indonesia Raya” dinyanyikan di Barcelona bukan hanya tentang podium, tapi tentang kebanggaan yang menggema di hati jutaan rakyat Indonesia.
Dari Sleman ke Spanyol, dari posisi buncit ke podium tertinggi — Ramadhipa telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai dengan kerja keras dan tekad yang tak pernah padam.

