
Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menjadi sorotan pada Senin (25/8/2025) pagi setelah sebuah pesawat Caravan PK-PPI milik Amole Air mengalami kecelakaan serius. Pesawat yang mengangkut material bangunan ini kehilangan kendali sesaat setelah mendarat dan menabrak Pos Kopasgat TNI AU yang berada di ujung landasan.
Benturan keras tersebut memicu kobaran api yang cepat melahap bagian depan hingga badan pesawat. Hanya ekor, sebagian sayap, dan roda yang tersisa utuh. Suasana bandara pun sempat mencekam sebelum api berhasil dipadamkan tim gabungan.
Reaksi Cepat Aparat dan Evakuasi Bangkai Pesawat
Kapolres Puncak, Kompol Mardi Marpaung, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 09.42 WIT. Setelah insiden, aktivitas penerbangan dihentikan sementara untuk proses evakuasi. Dengan bantuan alat berat, bangkai pesawat berhasil dipindahkan dari landasan pacu sebelum sore hari.
“Api sempat melahap badan pesawat, tetapi berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” ujar Kompol Mardi.
Hingga pukul 14.00 WIT, proses pembersihan landasan selesai dilakukan agar penerbangan dapat kembali beroperasi pada hari berikutnya.
Kondisi Pilot, Kopilot, dan Personel Kopasgat

Meski Pesawat Caravan terbakar hebat, pilot Andi Reshar dan kopilot Amianus Wamang berhasil menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari kokpit sebelum api merambat.
Di sisi lain, pos jaga Kopasgat saat itu diisi dua prajurit yang langsung melompat keluar sesaat sebelum pesawat menabrak bangunan kecil tersebut. Salah satu prajurit mengalami luka ringan, sementara rekannya selamat tanpa cedera serius. Fakta ini membuat insiden besar ini tidak menimbulkan korban jiwa, sebuah kelegaan bagi semua pihak.
Aktivitas Bandara Aminggaru Pasca-Insiden
Dilansir dari detik.com, Sehari setelah kecelakaan, aktivitas penerbangan di Bandara Aminggaru Ilaga kembali berjalan normal. Menurut catatan pihak kepolisian, hingga pukul 10.30 WIT pada Selasa (26/8/2025), sekitar 20 penerbangan pesawat perintis sudah keluar masuk bandara tanpa hambatan.
Hal ini menandakan bahwa proses pemulihan berjalan cepat, berkat koordinasi antara aparat keamanan, pengelola bandara, dan maskapai. Meskipun begitu, masyarakat Ilaga masih diliputi rasa khawatir, mengingat bandara ini merupakan jalur utama distribusi logistik dan kebutuhan pokok ke wilayah pedalaman Puncak.
Investigasi KNKT: Menunggu Jawaban

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan Pesawat Caravan terbakar usai tabrak pos Kopasgat di Bandara Aminggaru, Ilaga masih menunggu investigasi resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kami masih menanti kedatangan tim KNKT untuk melakukan investigasi teknis. Semua pihak berharap hasilnya bisa memberi jawaban terkait penyebab insiden ini,” terang Kompol Mardi.
KNKT nantinya akan memeriksa kondisi teknis pesawat, faktor cuaca, kesiapan bandara, serta rekaman komunikasi pilot dengan menara pengawas. Hasil investigasi diharapkan dapat menjadi acuan untuk mencegah insiden serupa di kemudian hari.
Muatan Pesawat dan Signifikansinya bagi Masyarakat
Pesawat Caravan yang mengalami kecelakaan diketahui mengangkut baja ringan yang ditujukan untuk pembangunan di wilayah Puncak. Bagi masyarakat pedalaman Papua, pesawat bukan sekadar alat transportasi, melainkan urat nadi distribusi barang.
Insiden ini kembali menyoroti kerentanan transportasi udara di daerah pegunungan Papua, di mana kondisi cuaca yang cepat berubah, landasan pacu terbatas, serta medan yang ekstrem menjadi tantangan besar.
Keselamatan Penerbangan di Papua: Tantangan yang Terus Ada
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan di wilayah Papua. Faktor geografis yang sulit, keterbatasan sarana navigasi, hingga tekanan cuaca ekstrem sering menjadi kombinasi berbahaya bagi penerbangan perintis.
Meskipun demikian, insiden ini juga menunjukkan kesigapan aparat dan awak pesawat dalam menghadapi situasi darurat. Selamatnya seluruh awak dan prajurit menjadi bukti bahwa pelatihan keselamatan serta kecepatan respons memiliki peran krusial.
Penutup
Insiden Pesawat Caravan terbakar usai tabrak pos Kopasgat di Bandara Aminggaru, Ilaga memang menimbulkan kepanikan sejenak, tetapi berakhir tanpa korban jiwa. Evakuasi cepat, pemulihan bandara, dan kesiapan pihak berwenang memastikan roda penerbangan kembali berputar normal di Ilaga.
Kini, harapan masyarakat bertumpu pada investigasi KNKT agar penyebab kecelakaan segera terungkap. Lebih jauh, peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan penerbangan di Papua harus terus ditingkatkan demi menjaga konektivitas dan keselamatan warga di wilayah yang bergantung penuh pada transportasi udara.

