.webp)
Presiden Prabowo Subianto menegaskan Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak, Negara akan hadir untuk melindungi seluruh rakyat dari ancaman aksi anarkis. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
Menurutnya, unjuk rasa adalah hak konstitusional warga negara yang harus dijamin, namun ketika aksi berubah menjadi perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah warga, atau penghancuran sentra ekonomi, maka itu sudah termasuk tindak pidana.
“Menyampaikan aspirasi boleh, tetapi jangan dilakukan dengan kekerasan atau perusakan. Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak, negara tidak akan tinggal diam bila ada pihak yang menjarah atau merusak fasilitas milik rakyat,” tegas Prabowo dalam konferensi pers di Istana, Minggu (31/8/2025).
Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak
.jpg)
Prabowo secara khusus memberikan instruksi kepada Polri dan TNI untuk bertindak cepat dan tegas. Aparat diminta tidak ragu dalam menindak pelaku anarkis, terutama mereka yang merusak fasilitas publik atau menjarah rumah pribadi.
Langkah yang Ditekankan Presiden
- Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak – mulai dari halte, jalan raya, jembatan, hingga fasilitas publik lainnya.
- Hentikan penjarahan rumah warga maupun pejabat – karena dianggap sebagai tindak kriminal yang merugikan masyarakat sipil.
- Amankan sentra ekonomi – seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan toko-toko, agar roda perekonomian tetap berjalan.
- Pastikan aspirasi tetap tersalurkan secara damai – dengan membuka ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan masyarakat.
“Polri dan TNI wajib menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan biarkan aksi oknum merugikan rakyat luas,” tegas Prabowo.
Menhan & Aparat Sepakat Bersikap Tegas
.webp)
Senada dengan Presiden, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa aparat tidak boleh ragu mengambil tindakan tegas. Apabila ada penjarahan rumah pejabat atau fasilitas publik, aparat wajib segera menindak.
Menurut Sjafrie, negara sudah menginstruksikan agar Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak sesuai prosedur hukum. Ia juga menegaskan, intelijen terus bergerak memantau dinamika di lapangan.
“Semua tindakan kriminal akan diproses sesuai hukum yang berlaku, mulai dari Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak. Negara harus menjamin rasa aman bagi seluruh rakyat,” ujarnya.
Pemerintah Terbuka dengan Aspirasi Damai
.webp)
Meski bersikap tegas terhadap aksi anarkis, Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah tetap membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan kritik dan masukan.
Mekanisme Penyampaian Aspirasi yang Didorong
- Dialog langsung dengan kementerian/lembaga (K/L) – pemerintah diminta terbuka terhadap kritik publik.
- DPR RI sebagai forum resmi – Presiden meminta DPR mengundang tokoh mahasiswa, masyarakat, dan kelompok sipil untuk menyampaikan aspirasi.
- Saluran komunikasi damai – agar masyarakat tidak perlu turun ke jalan dengan cara yang berpotensi ricuh.
Dengan begitu, aspirasi tetap sampai ke pemerintah, tanpa harus ada tindakan yang merugikan kepentingan publik.
Dampak Sosial & Ekonomi dari Aksi Anarkis
Aksi perusakan fasilitas umum maupun penjarahan rumah warga bukan hanya masalah hukum, tetapi juga berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.
- Kerugian finansial: pedagang kecil di sentra ekonomi bisa kehilangan mata pencaharian karena tokonya dirusak.
- Trauma sosial: pemilik rumah yang dijarah bisa mengalami ketakutan jangka panjang.
- Citra buruk demokrasi: aksi anarkis mencederai semangat demonstrasi damai yang seharusnya dijaga.
- Terganggunya pelayanan publik: fasum yang rusak butuh waktu lama untuk diperbaiki, merugikan masyarakat banyak.
Dengan pertimbangan itu, pemerintah menilai langkah represif adalah hal wajar demi menjaga stabilitas nasional.
Reaksi Publik: Dukungan untuk Ketegasan Negara
Di berbagai media sosial, banyak warga yang mendukung sikap Presiden. Mereka menilai, jika tidak ada tindakan tegas, maka aksi anarkis bisa berulang dan merugikan rakyat kecil.
Beberapa komentar publik menyebutkan:
- “Kalau tidak ada ketegasan, sentra ekonomi bisa hancur. Justru rakyat yang rugi.”
- “Aspirasi boleh, tapi jangan sampai merusak fasilitas yang dipakai bersama.”
- “Saya mendukung sikap Presiden, keamanan rakyat harus jadi prioritas.”
Dukungan publik ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan ketertiban tetap dijaga, meskipun aspirasi tetap bisa tersampaikan.
Kesimpulan
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap negara yang tidak boleh kalah dari aksi anarkis. Dengan arahan jelas kepada aparat, Perusak Fasum dan Penjarah Rumah Bakal Ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Di sisi lain, pemerintah tetap menjamin kebebasan berekspresi melalui jalur damai dan dialog. Dengan keseimbangan antara ketegasan dan keterbukaan, diharapkan situasi tetap kondusif, rakyat terlindungi, serta demokrasi berjalan dengan sehat.

