
Suasana Mencekam di Tengah Malam: Warung Kopi Jadi Sasaran Geng Motor
Kawasan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang biasanya tenang di tengah malam, mendadak berubah mencekam. Pada Rabu dini hari (8 Oktober 2025), sebuah warung kopi di Jalan Jati Baru diserang sekelompok pria yang diduga anggota geng motor.
Serangan mendadak itu menimbulkan kepanikan luar biasa di kalangan warga sekitar.
Dalam kejadian yang terekam video amatir dan kemudian viral di media sosial, tampak warga berlarian sambil berteriak histeris. Dua korban terlihat tergeletak bersimbah darah di depan warung kopi yang menjadi lokasi kejadian.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @kabar.jaksel dan langsung menarik ribuan komentar dari warganet yang mengecam tindakan para pelaku.
Kronologi Singkat Serangan: Datang Tiba-Tiba, Lukai Korban, Lalu Kabur
Menurut keterangan warga sekitar, insiden itu terjadi sekitar pukul 02.30 dini hari. Saat itu, warung kopi yang biasanya menjadi tempat nongkrong sopir dan ojek online masih beroperasi seperti biasa.
Tiba-tiba, beberapa pria berjaket hitam dan mengenakan helm tertutup datang menggunakan sepeda motor. Tanpa basa-basi, mereka langsung menyerang pemilik warung dan dua karyawannya dengan senjata tajam.
Tak berhenti di situ, salah satu pelaku disebut menembakkan senjata api ke arah korban sebelum mereka kabur membawa uang tunai sekitar Rp2 juta hasil dagangan malam itu.
Dalam hitungan detik, suasana berubah kacau — meja dan kursi berantakan, darah berceceran di lantai, dan warga hanya bisa menjerit ketakutan.
“Saya dengar suara teriakan minta tolong. Pas keluar rumah, saya lihat ada dua orang tergeletak berlumuran darah,” ujar salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Korban Luka Serius dan Dilarikan ke Rumah Sakit
Dilansir bacakoran.co, Dua korban yang diketahui merupakan karyawan warung kopi langsung dilarikan warga ke RS Tarakan, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut informasi sementara, keduanya mengalami luka cukup parah akibat sabetan senjata tajam di bagian tangan dan dada, serta luka tembak di kaki.
Hingga Kamis pagi (9/10/2025), kondisi keduanya masih belum stabil dan masih dirawat di ruang ICU.
Kabar tersebut membuat keluarga korban shock, sementara warga sekitar mengaku ketakutan untuk beraktivitas di malam hari.
“Biasanya aman-aman aja di sini. Tapi sekarang jadi ngeri keluar malam, apalagi kalau sendirian,” tutur Fitri (42), warga setempat.
Polisi Bergerak Cepat, Periksa CCTV dan Kumpulkan Saksi
Menanggapi kejadian warung kopi di Tanah Abang diserang geng motor, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Malau membenarkan adanya laporan insiden tersebut.
Menurutnya, meskipun korban belum sempat membuat laporan resmi, petugas sudah turun ke lokasi untuk olah TKP dan mengamankan barang bukti.
“Benar, memang ada kejadian perampokan bersenjata di kawasan Tanah Abang. Kami masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan keterangan dari saksi di sekitar lokasi,” ujar Kompol Malau saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Polisi juga telah memeriksa beberapa rekaman CCTV di sekitar Jalan Jati Baru untuk mengidentifikasi kendaraan dan wajah para pelaku.
Dugaan sementara, kelompok ini merupakan bagian dari geng motor yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Motif Masih Diselidiki: Salah Sasaran atau Aksi Terencana?
Sumber internal kepolisian menyebut ada kemungkinan pelaku salah sasaran.
Warung kopi tersebut diduga menjadi tempat nongkrong geng motor lain yang pernah terlibat bentrokan dengan kelompok pelaku. Namun, motif pastinya masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
“Ada dugaan mereka datang mencari geng motor lain yang pernah nongkrong di situ. Tapi ini masih kami dalami,” tambah seorang petugas yang enggan disebut namanya.
Selain melukai korban, para pelaku juga membawa kabur uang tunai sekitar Rp2,5 juta serta beberapa barang milik pelanggan yang tertinggal di meja, seperti ponsel dan dompet.
Warga Trauma dan Minta Polisi Tingkatkan Patroli Malam
Sehari setelah insiden tersebut, suasana di sekitar lokasi kejadian masih ramai oleh warga yang penasaran. Banyak yang datang untuk melihat langsung warung kopi yang kini sudah ditutup sementara.
Beberapa warga bahkan memasang spanduk kecil bertuliskan “Kami Tolak Kekerasan Geng Motor di Tanah Abang” sebagai bentuk protes dan permintaan keamanan.
“Kami cuma ingin bisa berjualan dan ngopi dengan tenang. Jangan sampai kejadian kayak gini terulang,” ujar Suryadi (37), salah satu pedagang kaki lima di sekitar lokasi.
Aksi Warung kopi di Tanah Abang diserang geng motor! ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan untuk lebih aktif melakukan patroli, terutama pada jam-jam rawan dini hari.
Polisi Imbau Warga untuk Tetap Tenang dan Laporkan Hal Mencurigakan
Polsek Metro Tanah Abang juga mengimbau masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada.
Pihak kepolisian membuka jalur pengaduan cepat bagi siapa pun yang memiliki informasi terkait pelaku penyerangan.
“Kami minta kerja sama warga. Sekecil apa pun informasi bisa membantu kami melacak para pelaku,” kata Kompol Malau.
Polisi berjanji akan mengusut kasus ini sampai tuntas dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Aksi Brutal Geng Motor Meningkat, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas
Insiden warung kopi di Tanah Abang diserang geng motor bukanlah yang pertama di Jakarta. Dalam beberapa bulan terakhir, laporan serupa muncul dari berbagai wilayah, mulai dari Palmerah hingga Cempaka Putih.
Kebanyakan aksi dilakukan di jam-jam sepi, menargetkan pedagang kecil atau tempat nongkrong yang buka 24 jam.
Pengamat kriminalitas menilai, aksi geng motor di ibu kota semakin nekat karena lemahnya pengawasan dan minimnya efek jera. Mereka mendesak aparat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan, termasuk pemasangan CCTV publik dan patroli gabungan rutin.
Penutup: Warga Harap Rasa Aman Kembali Pulih
Kisah mencekam di Tanah Abang ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat perkotaan bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Warga berharap polisi segera menangkap pelaku agar keamanan di kawasan tersebut kembali pulih, dan warung kopi di Tanah Abang bisa kembali buka tanpa rasa takut.
“Kami cuma ingin hidup tenang. Semoga pelakunya cepat ketangkep,” harap salah satu korban sambil menjalani perawatan.
Kesimpulan:
Kasus warung kopi di Tanah Abang diserang geng motor menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat dan ketegasan aparat hukum. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran agar keamanan warga Jakarta, khususnya di wilayah Tanah Abang, dapat kembali terjamin.

