
Tragis, dokter keluarkan cacing didalam tubuh Raya, berat hampir mencapai 1kg. Peristiwa memilukan ini menimpa Raya, bocah perempuan berusia tiga tahun asal Desa Cihanaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Raya mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan infeksi cacing gelang yang merusak organ dalamnya. Selama delapan hari, ia dirawat intensif di RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi. Namun, upaya tim medis tak mampu menyelamatkan nyawanya.

Kronologi Perawatan di Rumah Sakit
Saat pertama kali tiba di rumah sakit, kondisi Raya sudah sangat memprihatinkan. Menurut penuturan tim medis, tubuh kecilnya lemah, dehidrasi, dan tak lagi sadar penuh.
Dokter menemukan hal mengejutkan: seekor cacing gelang sepanjang sekitar 15 cm keluar dari hidung Raya saat pemeriksaan awal. Beberapa saat kemudian, cacing-cacing lain juga terlihat keluar dari mulut, anus, bahkan kemaluan.
Relawan yang mendampingi sempat merekam momen mengerikan itu. Video yang diunggah lembaga sosial Rumah Teduh memperlihatkan bagaimana cacing hidup ditarik keluar dari tubuh sang balita.
“Sudah lebih dari 1 Kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis,” ungkap salah satu relawan dalam keterangan videonya.

Kondisi yang Mengejutkan Tim Medis
Menurut dr. Irfan, Humas sekaligus dokter IGD RSUD R. Syamsudin, kondisi Raya sejak awal sudah kritis. Ia masuk IGD dengan gejala syok berat karena kekurangan cairan.
Namun, titik terang baru muncul ketika cacing gelang mulai keluar dari tubuhnya. Dari situlah dokter menduga Raya mengalami infeksi askariasis, yaitu penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang biasanya hidup di tanah dan masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau tangan yang terkontaminasi.
“Pasien datang dalam kondisi tidak sadar. Saat penanganan berlangsung, tiba-tiba cacing keluar dari hidungnya. Dari situ kami mulai menduga adanya infeksi parasit masif,” jelas dr. Irfan.
Lingkungan dan Faktor Penyebab
Dari keterangan orang tua, sehari-hari Raya sering bermain di bawah rumah panggung mereka yang beralaskan tanah. Kegiatan sederhana itu ternyata membuka jalan bagi parasit masuk ke tubuhnya.
Ibunya, Endah, mengaku tidak pernah menyangka bahwa kebiasaan bermain di tanah bisa berujung tragis. “Anak kami aktif sekali, suka bermain di bawah rumah. Kami kira hanya batuk dan sesak biasa,” tuturnya dengan suara pilu.
“Ya kebetulan Raya itu sering ke posyandu, sehingga berat badannya kita kontrol. Memang sejak kecil Raya termasuk BGM itu di bawah garis merah, benar-benar terpantau kalau untuk berat badannya,” ujar Cisri Maryati selaku Bidan Desa Kabandungan saat ditemui, dilansir detikJabar, Rabu (20/8/2025).
Kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas juga memperburuk keadaan. Tidak memiliki BPJS Kesehatan, keluarga hanya mengandalkan pengobatan tradisional di rumah sebelum akhirnya relawan membawa Raya ke rumah sakit.

Berat Cacing Mencapai Satu Kilogram
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan ratusan cacing telah bersarang di usus Raya. Beberapa bahkan bergerak keluar dari organ vitalnya. Berat total cacing yang berhasil dikeluarkan mencapai hampir 1 kilogram, jumlah yang mengejutkan bahkan bagi tenaga medis berpengalaman.
Keadaan ini memperlihatkan betapa parahnya infeksi yang dialami Raya. Tubuh kecilnya benar-benar dijadikan rumah bagi parasit dalam jumlah masif.
Pelajaran dari Kasus Raya
Kasus tragis ini menjadi alarm penting bagi masyarakat, terutama yang tinggal di pedesaan dengan akses sanitasi terbatas. Ada beberapa pelajaran penting:
1. Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Cacing gelang berkembang biak di tanah yang terkontaminasi tinja manusia. Kebiasaan anak-anak bermain di tanah tanpa alas kaki atau mencuci tangan dapat memicu infeksi.
2. Peran Sanitasi dan Air Bersih
Kurangnya fasilitas sanitasi layak membuat masyarakat rentan terhadap penyakit parasit. Penyediaan jamban sehat dan air bersih mutlak diperlukan.
3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Orang tua perlu waspada jika anak sering batuk, lesu, atau perut membesar. Gejala ringan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.
4. Pentingnya Program Obat Cacing
Pemerintah secara rutin menyediakan program pemberian obat cacing gratis di sekolah dan posyandu. Langkah ini harus dimanfaatkan masyarakat untuk mencegah kasus serupa.
Duka Mendalam Keluarga
Kini, keluarga Raya hanya bisa merelakan kepergiannya. Bocah mungil itu dimakamkan di pemakaman umum tak jauh dari rumahnya. Endah, sang ibu, berharap pengalaman pahit ini menjadi pelajaran bagi orang tua lain.
“Kami tidak ingin ada anak lain yang mengalami hal seperti Raya,” ucapnya lirih.
Penutup
Kisah tragis, dokter keluarkan cacing didalam tubuh Raya, berat hampir mencapai 1kg bukan hanya sekadar berita memilukan, tetapi juga peringatan keras tentang pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dini.
Dengan perhatian pada kebersihan lingkungan, sanitasi yang layak, serta kesadaran orang tua akan bahaya penyakit parasit, kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.

